• Thu. Nov 7th, 2024

Tradisi Pada Bulan Ramadhan di Keraton Yogyakarta Menyambut Malam Lailatul Qadar

ByASD

Apr 12, 2023
Potret Malam Selikuran di Keraton Yogyakarta pada bulan Ramadhan (intra62.com/DA)

INTRA62.COM, Yogyakarta – Malam Selikuran atau Malem Selikuran adalah Hajad yang biasanya digelar Keraton Yogyakarta pada bulan Ramadhan.

Malam Selikuran merupakan sebuah tradisi untuk menyambut malam Lailatul Qadar yang dilakukan di sepuluh terakhir pada bulan Ramadhan.

pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dipercaya jatuhnya Malam Lailatul Qadar pada salah satu malam ganjil.

Kata selikur dalam bahasa jawa adalah dua puluh satu, yang merujuk pada malam tanggal 21 pada bulan Ramadhan/Pasa.

“sing linuwih ing tafakur” sebuah makna Malam Selikuran dalam bahasa Jawa, yang artinya berupa jakan untuk lebih giat beribadah guna meraih ridha Allah SWT.

Baca juga: Wisata Alam Unggulan Yogyakarta yang Eksotis

Berawal dari dakwah Wali Songo, Tradisi ini masih dipercaya hingga kini dan masih dilestarikan di lingkungan Kesultanan Yogyakarta.

Tradisi dimulai dengan prosesi membacakan waosan / ayat suci Al-Quran surat Al Baqarah: 185-186.

Kemudian dilanjutkan pembacaan dzikir sambil menunggu wakru berbuka puasa dan dihentikan sesaat sebelum kumandang azan mgrib.

Selanjutnya, penyampaian tausiah mengenai keutamaan malam Lailatul Qadar dan ditutup dengan doa kesejahteraan untuk Sri Sultan, keluarga, abdi dalem, serta masyarakat Yogyakarta.

Para abdi dalem akan menerima jamuan buka puasa seperti secangkir teh manis yang disajikan Abdi Dalem Patehan, saat tiba waktu Berbuka.

Malam Selikuran berakhir, dan para abdi dalem membubarkan diri sambil nerima sedekah nasi berkat.

Baca juga: Pemkot Depok Menjalankan Agenda rutin Gerakan Kembali Tarawih Keliling

Selain itu, pada tanggal 21 pasa (Ramadhan) Abdi Dalem Keparak di lingkungan Keraton Yogyakarta bersiap meyalakan lilin saat matahari mulai terbenam. Dan berlanjut di tanggal-tanggal ganjil berikutnya di bulan Ramadhan.

Sebagai Perlambangan pelita untuk arwah para leluhur yang datng berkunjung, maka lilin tersebut akan diletakkan di sudur-sudut tertentu dalam kompleks keraton. (red)

Baca Artikel lainya :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/bonus-new-member/

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/

https://paudlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/