Cirebon, INTRA62.com – Keraton Kasepuhan merupakan bangunan yang punya sejarah dalam perjuangan kota cirebon dan penyebaran agama islam ,bangunan berisi dua kompleks bangunan bersejarah yaitu Dalem Agung Pakungwati yang didirikan pada tahun 1430 oleh Pangeran Cakrabuana dan kompleks keraton Pakungwati (sekarang disebut keraton Kasepuhan) yang didirikan oleh Pangeran Mas Zainul Arifin pada tahun 1529 M. Keraton Kasepuhan dulunya bernama ‘ Keraton Pakungwati . Sebutan Pakungwati berasal dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati . Beliau wafat pada tahun 1549 di Mesjid Agung Sang Cipta Rasa dalam usia yang sangat tua.
Nama beliau diabadikan dan dimuliakan oleh nasab Sunan Gunung Jati sebagai nama Keraton Pakungwati yang sekarang bernama Keraton Kasepuhan. Sejarah kasepuhan ini menginspirasi bagi generasi muda khususnya pelajar mengetahui tentang budaya leluhur dan budi pekerti.
Kunjungan ke kasepuhan, Sekretaris Jendral DPP Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia(AWDI) Bapak Balham Wadja SH Bersama staf khusus Bapak Ir.Anis Fuad.
Baca juga: Diskdukcapil Kabupaten Cirebon Sosialisasikan Penggunaan Identitas Digital
ada Beberapa tempat di keraton kasepuhan yang dianggap sakral seperti sumur 7, sumur sukses dan sumur Agung.
Dalam sumur 7 terdapat 7 mata air yang menuju satu sumur dan menyatu menjadi satu kesatuan.
Dijelaskan oleh Ibu Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat sebagai Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan bahwa suasana aula sangat asri dengan suasana santai penuh keakraban kami diajak berkeliling serta diberi kesempatan masuk ke museum didampingi oleh abdi dalem bapak Satu.
Wisata Religi ini sangat berkesan karena selain sambutan yang hangat dari Ibu Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat juga sambutan dari dunia lain ,makhluk astral yang merupakan bagian abdi dalem ikut juga dalam pengawalan keliling ke dalem kasepuhan. Banyak agenda-agenda tiap tahun dikeraton kasepuhan yang akan ditampilkan lebih mendalam di edisi perjalanan berikutnya.
(AF)