Intra62.com, Jakarta Telah memasuki akhir tahun, tepatnya bulan Desember, umumnya di Indonesia memasuki musim pancaroba, masa dimana terjadinya transisi atau pergantian antara dua musim, seperti musim kemarau menuju musim penghujan dan musim penghujan menuju musim kemarau.
Indonesia sendiri adalah negara yang memiliki iklim tropis, sedangkan iklim tropis itu sendiri memiliki tiga siklus yaitu musim kemarau, pancaroba dan musim hujan. Karena cuaca yang tidak menentu, ternyata juga berpengaruh pada kesehatan.
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan saat pancaroba.
- Mengkonsumsi vitamin C yang cukup
- Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang
- Mencuci tangan menggunakan sabun atau Hand Sanitizer baik sebelum maupun setelah makan
- Menjaga kebersihan tubuh dengan rutin mandi 2 kali sehari.
- Beraktivitas fisik minimal 30 menit setiap harinya.
Dengan menerapkan tips sehat selama musim pancaroba diatas, diharapkan mampu meminimalisir potensi terserang penyakit selama musim pancaroba, agar aktivitas dapat tetap berjalan dengan lancar.
Selanjut, ada beberapa penyakit yang biasa ditemukan ketika musim pancaroba, yakni:
Flu
Musim pancaroba memudahkan terjadinya infeksi saluran pernapasan, yang gejalanya kerap disebut masyarakat awam dengan flu, yakni berupa hidung tersumbat, hidung berair, bersin, batuk, gangguan penciuman, gangguan pengecapan, demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot dan persendian, nyeri kepala, pusing, bahkan bisa sampai sesak, dan muncul beragam keluhan lainnya.
Demam Berdarah
Saat musim pancaroba, kasus demam berdarah dengue akan mengalami peningkatan, termasuk di Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena nyamuk lebih mudah untuk berkembang biak ketika musim hujan dan cuaca yang lembap.
Gejala DBD yang kerap muncul adalah demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot dan sendi, lemas, mual, muntah, ruam kulit, serta mimisan. Namun, hal yang perlu diwaspadai adalah komplikasi dari DBD, yaitu perdarahan berat, syok, hingga kematian.
Agar terhindar dari DBD, penting untuk mencegah perkembangan populasi nyamuk. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan 3M Plus, yaitu dengan menguras dan menutup tempat penampungan air serta sebisa mungkin mendaur ulang barang bekas.
Tetap disiplin perilaku hidup sehat dan bersegera dalam melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala penyakit, agar bisa mendapatkan penanganan sedini mungkin.
ISPA
Salah satu penyakit yang sering terjadi saat musim pancaroba adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), seperti batuk, pilek, influenza, dan bronkitis. ISPA paling sering disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui percikan air liur saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Jika dibandingkan dengan orang dewasa, ISPA lebih rentan dialami oleh balita, sebab sistem imun tubuhnya belum terbentuk sempurna untuk merespons dan melawan infeksi dengan baik. Selain balita, lansia dan orang dengan gangguan imun juga berisiko tinggi mengalami infeksi ini.
Gejala ISPA yang biasanya timbul adalah hidung tersumbat, sakit tenggorokan, badan lelah, demam, pusing, hingga sesak napas. Sebenarnya, infeksi ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, untuk beberapa kondisi, ISPA juga berisiko menimbulkan komplikasi, seperti pneumonia.
Diare
Gejala diare bervariasi. Namun, gejala yang paling sering dialami oleh penderita diare adalah:
- perut mulas
- Buang air besar cair (tinja encer) atau bahkan berdarah
- Sulit menahan buang air besar
- Pusing, lemas, dan kulit terasa kering
Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di usus besar yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Dengan mengetahui beberapa penyakit penyerta di musim pancaroba diatas, diharapkan masyarakat bisa melakukan berbagai tindakan preventif, agar dapat tetap melakukan aktivitas dengan sehat selama musim pancaroba.(red)
Baca Juga :Curug Cikaso Air Terjun Yang Dibalut Mitos di Sukabumi