Jakarta, Intra62.com – Pengobatan Secara Alami Terapi cuci usus (colon cleansing therapy) akan memperbaiki sistem pencernaan pada organ tubuh. Saat ini penyakit degeneratif atau penurunan fungsi organ tubuh sangat meningkat pesat yang sebagian besar disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat.
Seperti, pola makan yang kurang serat, gizi tidak seimbang, mengkonsumsi alkohol, merokok, kerja tak mengenal waktu, stress tinggi menyebabkan tubuh “lelah” dan tingkat racun dalam tubuh menjadi tinggi.
Baca Juga: Ini Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari Sebelum Tidur Malam
Racun di dalam tubuh ini jelas akan menganggu fungsi organ tubuh mulai dari gangguan pencernaan, penyempitan pembuluh darah hingga masalah kesehatan yang lebih parah seperti stroke dan jantung koroner.
Pada umumnya pola hidup yang tidak sehat menyebabkan gangguan pencernaan diawal mulai dari sembelit atau susah buang air besar.
Kejadian ini terjadi bertahun-tahun menyebabkan adanya lapisan sampah makanan yang menjadi toksin atau racun pada usus besar. Lapisan ini akan menjadi kerak yang menyebabkan gangguan pada usus besar maupun pencernaan secara menyeluruh.
Jika kerak pada usus besar sangat tebal. Butuh waktu yang cukup lama, bahkan kerak yang menempel di usus besar tak bisa dihilangkan hanya dengan minum obat pencahar atau pembersihan melalui oral.
Tanda bila fungsi lever menurun adalah kepala terasa berat, mudah lelah, lapar, mual, kembung, masuk angin, otot-otot terasa pegal, kram, kesemutan, rambut rontok, berat badan naik, kadar kolesterol dan asam urat naik.
Tanda-tanda itu harus diwaspadai karena akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit degeneratif. Seperti,stroke, jantung koroner, tumor, kanker, gagal ginjal, perlemakan dan pengerasan lever, kencing manis, darah tinggi, dan penuaan dini.
Terapi Cuci Usus Dengan Colon Cleansing Therapy
Dengan colon hydrotherapy dapat membantu mempercepat proses pembersihan usus besar. Terapi cuci usus (colon cleansing therapy) menggunakan media air dan selang kecil yang dimasukkan ke lubang dubur pasien.
Pasien tidur telentang di atas (perlengkapan khusus untuk terapi cuci usus), lalu akan dimasukkan selang kecil (canula) melalui anus. Saat penahan selang air dilepas, air akan masuk ke dalam usus besar.
Ketika air mulai masuk, ia meminta pasien untuk menahan anus sehingga air tidak berbalik keluar. Langkah selanjutnya, ia meminta pasien merilekskan perutnya, dengan bernapas lebih dalam, agar air lebih jauh masuk ke seluruh usus besar.
Saat sudah tidak tahan dan merasa mau buang air besar, pasien diminta untuk melepaskan tahanan pada anus, sehingga air keluar. Setelah merasa lega, pasien diminta lagi menahan anus agar air tak keluar.
Begitu seterusnya hingga air habis. Setelah melalui proses itu, kotoran biasa akan keluar di hari pertama. Hari kedua tak keluar apa-apa.
Hari ketiga dan seterusnya kerak akan keluar. Terapi ini harus dijalani pasien selama 7 hari berturut-turut. Waktu yang diperlukan untuk sekali terapi 20 hingga 30 menit.
Selain toksin, kerusakan organ juga bisa disebabkan oleh ketegangan mental yang memicu pelepasan mediator kimia yang bisa mengganggu fungsi organ.
Ketegangan terbentuk akibat pikiran negatif secara tidak sadar terpola dan terekam, sehingga otomatis menimbulkan refleks. Oleh karena itu dokter Karli mengembangkan metode pengobatan body & mind cleansing system yang terdiri dari terapi cuci usus, pemberian nutrisi tambahan serta pembersihan perekaman pola negatif.
Paska terapi, secara khusus pasien diingatkan untuk selalu menurunkan racun tubuh serendah-rendahnya dengan menghindari zat adiktif, meminimalisasi pembusukan dan pembentukan kerak dengan banyak mengonsumsi serat, protein nabati, telur, dan ikan.
Pasien juga dianjurkan mencukupi nutrisi esensial dengan minum jus buah, susu kedelai, suplemen (semisal biogreen, kromium, zinc, kalsium, dan magnesium), merendahkan potensi stres, selalu berpikir positif, rajin melakukan rileksasi, serta berolahraga minimal 3 kali seminggu.
(red)