• Mon. Apr 28th, 2025

Catatan perjalanan sang jurnalis di Kasepuhan cirebon , terpesona…1

ByAF

Mar 14, 2023
Catatan perjalanan sang jurnalis di Kasepuhan cirebon , terpesona...1

Cirebon , Intra62.com . Catatan perjalanan sang jurnalis di Kasepuhan cirebon . Butir-butir gerimis menyambut saya saat memasuki pintu khusus masuk di area Kasepuhan .  Mengiringi langkah-langkah kami yang berlari kecil menuju loket pembelian tiket.  Untuk masuk area Keraton,  harga tiket untuk pelajar 10 ribu, umum 15 ribu dan wisatawan mancanegara 20 ribu.

Termasuk murah untuk tempat wisata yang didalamnya terdapat banyak pengetahuan sejarah.  Selain tiket, petugas juga menawarkan jasa pemandu wisata yang akan mengantar perjalanan kami menyusuri area keraton yang cukup luas. Tarifnya sukarela, gak ada patokan di loket tiket.

Alhamdulilah karena saya masuk melalui jalur khusus . Di depan pintu saya disambut dengan hangat oleh komunitas astral yang santun beserta panglima dan punggawa . Terlihat sebelah kiri area kolam dan semak belukar yang terkesan wingit dan kurang terawat. Di sebelah kanan ada semacam tempat untuk Kuliner ( dulu sebelum covid ) , namun setelah covid tutup.

Saya mengedarkan pandangan ke sekeliling.  Di samping loket tiket, tampak penjual souvenir menjajakan dagangannya.  Batik-batik dengan motif khas Cirebon tampak melambai tertiup angin seolah menggoda pengunjung untuk membelinya.

Baca juga : Kunjungan Sekjend AWDI di Keraton Kasepuhan Cirebon

Khas Wisata Indonesia, selalu ada sajian souvenir penanda daerah, sebagai kenang-kenangan saat kembali ke tempat asal. Tepat di depan Keraton Kasepuhan, terdapat alun-alun Kota Cirebon.

foto bersama kereta kencana di Museum kasepuhan cirebon. (dok.Intra62)

Pada zaman dahulu, alun-alun ini bernama Sangkala Buana yang dijadikan tempat latihan keprajuritan yang dilakukan setiap hari Sabtu (Saptonan).  Selain itu, alun-alun ini juga difungsikan untuk melaksanakan berbagai macam hukuman bagi rakyat yang melanggar peraturan.

Di sekitar area parkir, terdapat dua pendopo, yang sayangnya tampak kurang terawat.  Di sebelah barat disebut Pancaratna yang dulunya menjadi tempat berkumpulnya para punggawa keraton.  Sedangkan pendopo sebelah timur disebut Pancaniti yang merupakan tempat para perwira keraton untuk menyaksikan sesi latihan keprajuritan di alun-alun ( bersambung ). ( Red )

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/bonus-new-member/

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/

https://paudlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/