Jakarta, Intra62.com – Wakil Presiden (Wapres) K.H Ma’ruf Amin ikut memberikan respon menyangkut rencana vaksin Covid-19 berbayar yang dilontar oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Walaupun, rencana vaksin Covid-19 berbayar ini hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bukan penerima bantuan iuran (PBI).
Sehingga, masyarakat mampu membeli vaksin bila sedang membutuhkan. Wacana vaksin Covid-19 berbayar ini dilakukan dalam rangka transisi pandemi menuju endemi. Nantinya vaksin akan berbayar dengan kisaran harga ratusan ribu per dosis.
“Memang ada wacana untuk booster kedua (berbayar) ini, untuk yang pemegang PBI dibebaskan. Tapi untuk non PBI itu dia diwacanakan untuk berbayar,” kata Wapres Ma’ruf Amin usai menghadiri acara di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Pimpinan Komisi IX DPR Minta Vaksin Covid-19 Balita Usia 6 Bulan-11 Tahun Secara Gratis
Selanjutnya, rencana vaksin Covid-19 berbayar ini bertujuan untuk saling gotong-royong dan mengurangi beban subsidi.
“Agar mengurangi beban subsidi juga menghidupkan kita untuk saling membantu bergotong-royong, yang kuat membantu yang lemah, sehingga rasa solidaritas saling membantu dan beban subsidi ini bisa berkurang,” Ucapnya Wapres.
Baca juga: Rencana Hapus PPKM, Survei Antibodi COVID-19 Terbaru
Wapres Ma’ruf Amin menegaskan jika vaksin Covid-19 berbayar telah disetujui dipastikan harganya tidak akan memberatkan.
“Bagi mereka yang bukan pemegang PBI dia diberikan bisa bayar sendiri dengan harga yang wajar terjangkau dan nggak memberatkan. Dan kemudian orang karena bayar nggak mau di booster, mangkanya harganya gak halangi orang untuk melakukan booster,” katanya.
Lebih lanjut, Wapres mengatakan pemerintah saat ini berupaya untuk meningkatkan imunitas masyarakat. Salah satunya dengan pemberian booster kedua yang mulai diberikan untuk masyarakat umum sejak tanggal 24 Januari 2023 lalu.
“Kita masyarakat akan terus memiliki imunitas, kekebalan karena itu terus dilakukan vaksinasi kalau yang belum vaksin lengkap agar vaksin lengkap kemudian di booster kemudian di booster kedua sudah masuk,” tegasnya.
(red)