Intra62.com , Jakarta – Profesor Spesialis Paru FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, di antara sederet resolusi yang ingin dicapai masyarakat di tahun 2023, salah satunya kesehatan dan berhenti merokok bisa dicantumkan.
Direktur Universitas Pascasarjana YARSI mengatakan, terkadang ada keluhan bahwa berhenti merokok itu tidak mudah. Hal itu belum sepenuhnya benar, ujarnya, Jumat (30/12/22).
Baca juga: Lulusan SMA/Seferajat Ayo Coba! Lowongan Kerja BUMN PT Perkebunan Nusantara XII
Saya menilai, dengan niat yang kuat, seseorang akan bisa berhenti merokok, apalagi jika mendapat dukungan dari keluarga atau kerabat dekat. dia berkata.
Prof Tjandra menuturkan, secara metodologis setidaknya ada tiga cara untuk berhenti merokok, dan yang pertama adalah dengan usaha sendiri. Seseorang dapat segera berhenti total.
Katanya, dengan cara ini tingkat keberhasilannya seringkali lebih tinggi, tetapi juga kemungkinan pemulihannya lebih besar. Oleh karena itu, jika Anda sudah berhasil berhenti merokok secara langsung tanpa langkah bertahap, maka harus ada kegiatan sensasi setelahnya seperti konsumsi buah, olah raga dan lain-lain agar tidak ingin merokok lagi.
Kemudian turun secara bertahap dan kemudian berhenti. Dengan cara ini, tingkat kekambuhannya lebih kecil dan tingkat keberhasilannya mungkin tidak sebesar jika dibandingkan dengan metode direct stop total.
Prof Tjandra menyarankan untuk meningkatkan tingkat keberhasilan, dapat ditentukan jam atau waktu merokok dalam satu hari. Artinya, seseorang hanya boleh merokok pada jam yang ditentukan, bukan pada saat ingin merokok.
“Tentukan dengan tepat berapa penurunan jumlah rokok yang dihisap dari waktu ke waktu dan kapan tanggal akhirnya berhenti dan tidak merokok lagi,” Lanjutnya.
Saya menyarankan agar upaya ini melibatkan sepenuhnya keluarga dan kerabat untuk ikut mengawasi dan mengingatkan jadwal pengurangan rokok yang dihisap serta kepatuhan terhadap tanggal yang disepakati untuk berhenti merokok. dia menjelaskan.
Sementara itu, sebaiknya setelah berhenti sebisa mungkin menghindari kelompok perokok, buat asbak dan mungkin korek api yang biasa digunakan serta menyesuaikan diri dengan lingkungan yang bersih bebas asap rokok.
Prof Tjandra mengatakan upaya berhenti merokok juga bisa dilakukan melalui pendampingan ahli, baik tenaga kesehatan, psikolog atau motivator berhenti merokok lainnya.
“Metode yang digunakan antara lain konsultasi individu atau kelompok, bantuan telepon, penggunaan brosur dan tip-tip tertentu dan sebagainya. Bisa juga melalui dukungan kegiatan kerohanian dan/atau pendekatan tertentu,” ujarnya.
Jadi tunggu apalagi tertarik untuk berhenti merokok di tahun 2023 ini? (red)