aJakarta , Intra62.com . Anggota DPR: Malaysia Harus Mau Buka Suara “Penembakan PMI” . TB Hasanuddin, anggota Komisi I DPR RI, meminta Pemerintah Malaysia .
Oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) agar tidak mengganggu hubungan diplomatik dengan Republik Indonesia.
Dia menyatakan bahwa, untuk menjaga hubungan baik kedua negara, Malaysia harus memberi tahu orang lain tentang peristiwa tersebut. Dan dia juga mempertanyakan penjelasan APMM tentang peristiwa tersebut, yang dia anggap masih aneh.
Saat dihubungi di Jakarta, Senin, TB Hasanuddin menyatakan bahwa Kementerian Luar Negeri dan Dirjen Perlindungan WNI telah menangani situasi tersebut.
Dewan mengatakan bahwa APMM mengatakan bahwa WNI yang menjadi korban itu ditembak karena melakukan penabrakan kapal empat kali. Dia ragu dengan penjelasan ini karena imigran ilegal biasanya melarikan diri daripada menabrakkan kapal.
Dia kemudian menyatakan, “Dan menabrak itu, sebesar apa kapal yang dipakai oleh warga negara Indonesia, kok berani menabrak kapal APMM yang relatif besar.”
Selain itu, dia ragu tentang penjelasan bahwa korban ditembak karena membawa senjata parang. Menurutnya, korban akan diancam dengan senjata parang jika mereka berada di atas kapal APMM, tetapi dia tidak percaya bahwa itu terjadi.
Purnawirawan perwira tinggi TNI AD itu menyatakan, “Jika penjelasan itu benar, berarti orang yang membawa parang itu sudah naik ke Kapal APMM, tetapi korban yang ditemukan di tempat lain dan di pantai.”
Baca juga : 5 Tips Memulai Pekerjaan Lebih Awal, Bisa Meningkatkan Produktivitasmu
Sebagai legislator, dia juga menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh aparat Malaysia APMM dalam kasus penembakan. Namun, dia menasihati WNI agar masuk ke wilayah negara lain secara legal untuk menghindari masalah yang fatal.
Sebelumnya, APMM menembak lima PMI non-prosedural pada Jumat (24/1) pukul 03.00 dini hari waktu Malaysia.
Seorang pekerja migran tewas dalam penembakan, satu lainnya dalam kondisi kritis, dan tiga orang dirawat di beberapa rumah sakit di Selangor, Malaysia.
( Anisa-red)