Jakarta , Intra62.com . Mengungkap Rahasia “9 Naga”, Penguasa Ekonomi Indonesia . Di Indonesia, kelompok “9 Naga” sudah menjadi legenda kota. Mereka disebut sebagai kekuatan ekonomi di bumi.
Hingga saat ini, keberadaan “9 Naga” terus menimbulkan pertanyaan. Ini karena keberadaan “9 Naga” hanyalah istilah, bukan kumpulan bisnis atau organisasi. Karena itu, tidak mengherankan jika banyak spekulasi muncul.
Jejak awal “9 Naga”, juga dikenal sebagai “Gang of Nine”, setidaknya dapat ditemukan sejak Orde Baru. Pada masa itu, “9 Naga” memiliki konotasi negatif dan mengerikan.
Menurut penyelidikan Tempo “Mafia Bisnis” yang ditulis Tommy Winata (2020, hlm. 12), “9 Naga” atau Gang of Nine merujuk pada sekelompok orang yang menguasai berbagai bisnis, mulai dari penyelundupan hingga judi.
Konon Mereka memiliki bekingan kuat yang membuat sepak terjangnya tidak tersentuh untuk memuluskan bermain di bisnis ilegal. Namun, tidak ada yang tahu siapa orang-orangnya.
Pengusaha seperti Aguan, Haryadi Kumala, Iwan Cahyadi, Yorrys, Arief Cocong, Edi Porkas, Arie Sigit, Jony Kusuma, dan Tommy Winata disebut sebagai Gang of Nine, menurut penyelidikan Tempo (hal. 94).
Baca juga : KTP Elektronik Bisa Lakukan Pembelian Pupuk Bersubsidi , Cek Fakta ?
Dalam Ganti Rezim Ganti Sistim (2014), aktivis Sri Bintang Pamungkas malah menyebut Aguan sebagai Naga Kedua dari “9 Naga”. Kembali ke pernyataan sebelumnya, kita tidak tahu pasti siapa sosok 9 Naga.
Meskipun demikian, asumsi bahwa mereka memiliki dominasi ekonomi Indonesia juga tidak berlebihan.
Hal ini menjadi logis mengingat jumlah besar perusahaan yang dikenal sebagai “9 Naga” dan bisnis mereka, mulai dari perbankan hingga properti, menguasai ekonomi negara dan merupakan sumber makanan bagi banyak orang Indonesia.
Seandainya “9 Naga” mengacu pada nama-nama yang sudah disebutkan di atas, tidak akan ada artinya berapa banyak produk perusahaan mereka yang digunakan masyarakat. Sebagai contoh, Robert Budi Hartono, pemilik perusahaan Djarum, dan Salim, pemilik Indofood. ( redx)