Jakarta , Intra62.com . Transformasi Sepakbola Ala Erick Thohir , Seperti Apa ? . Erick Thohir menghela nafas panjang, bertepuk tangan, dan memberi pesan motivasi sesaat setelah memberikan salam hangat kepada seluruh anggota tim nasional.
Kita pernah gagal ke Olimpiade, tapi yang ini tidak boleh gagal. Kita semua ada di sini untuk Piala Dunia.
Timnas Garuda menang dalam pertandingan penting malam itu dengan skor 2-0, tetapi kemenangan ini hanyalah awal dari rencana besar Erick Thohir untuk membawa Indonesia ke puncak sepak bola dunia, Piala Dunia.
Erick tidak sedang bermimpi; dia bukan hanya orang biasa. Dia sedang mengerjakan tugas yang sangat penting untuk membawa Timnas Indonesia ke level tertinggi di sepak bola dunia.
Erick Thohir telah menyiapkan beberapa potongan puzzle. Kelak, ia susun satu per satu membentuk gambar yang sempurna. Bertema *transformasi sepak bola.*
Baca juga : Erick Sampaikan STY dan Pemain Harus Melakukan Evaluasi Usai Kekalahan.
Dengan cara ini, ia tak hanya memastikan perencanaan yang matang, tetapi juga menguji apakah semua ide yang diterapkan berjalan sesuai rencana. Pada akhirnya, langkah menuju puncak impian itu pun akan terwujud.
Puzzle atau transformasi sepak bola ala Erick Thohir terdiri dari beberapa poin penting: peningkatan nilai sepak bola, kualitas liga, naturalisasi pemain, dan kualifikasi Piala Dunia.
Erick Thohir menganggap ini sebagai titik awal untuk sepak bola nasional. Sepak bola Indonesia memiliki potensi yang besar untuk berkembang menjadi lebih profesional dan menghasilkan pemasukan berkat aset dan potensi bisnis yang besar.
Ini tidak hanya mengikuti tren di negara-negara maju dalam komersialisasi sepak bola, tetapi juga berusaha untuk membangun bisnis sepak bola, yang berdampak luas pada ekonomi kerakyatan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Transformasi Sepakbola , Bagaimana ?
Erick mengambil langkah pertama untuk meningkatkan kompetisi domestik dengan mendorong klub untuk menerapkan manajemen profesional, yang mencakup transparansi keuangan dan peningkatan fasilitas pelatihan.
Selain itu, program untuk mengembangkan pemain muda menjadi prioritas utama. Erick memasukkan standar sepak bola internasional ke akademi sepak bola dan bekerja sama dengan klub-klub Eropa. Langkah ini diambil untuk menjamin bahwa bibit muda Indonesia akan menerima pelatihan yang tepat dan pengalaman berharga.
Erick membuat tiga aturan baru untuk mencapai ini. Pertama, setiap klub harus memainkan pemain U-23. Kedua, pelatih klub harus menandatangani kontrak untuk melepas pemain ke Timnas Indonesia. Ketiga, setiap klub harus menerapkan keamanan yang ketat.
Baca juga : Timnas Indonesia Buat Sejarah Bisa Lolos di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Selain itu, format reguler dan Champions Series diterapkan. Pada awalnya, 18 klub Liga 1 tetap bermain secara normal selama 34 kali setiap musim. Sesudah itu, empat tim teratas dari grup tersebut lolos ke Championship Series, di mana mereka bertanding dalam format kandang tandang hingga pertandingan puncak.
Erick Thohir menyadari fakta bahwa pemain timnas yang berasal dari liga domestik tidak memiliki kualitas yang diperlukan untuk mencapai standar sepak bola internasional. Oleh karena itu, ia menggunakan pendekatan naturalisasi untuk pemain yang telah lama tinggal di Indonesia atau memiliki garis keturunan Indonesia. Erick menemukan bakat global yang potensial untuk dinaturalisasi melalui jaringan globalnya.
Setelah dinaturalisasi, para pemain menerima program adaptasi . Yang melibatkan perubahan budaya, bahasa, dan taktik bermain untuk membantu mereka segera menyatu dengan tim. Erick ingin membuat mereka merasa seperti mereka adalah bagian dari tim sejak hari pertama.
Erick juga bertanggung jawab atas peluncuran kembali PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI). Seluruh aset bisnis PSSI akan dikelola oleh perusahaan ini secara profesional, jujur, dan akuntabel. Terbentuknya PT GSI memiliki dampak sosial dan bisnis dengan menciptakan rasa persatuan bagi semua pihak yang terlibat dalam sepak bola. ( redx)