Jakarta, Intra62.com – Perundingan tarif resiprokal AS terhadap produk Indonesia akan rampung pada November 2025, menurut Menteri Perdagangan Budi Santoso.
Mendag menyatakan bahwa pemerintah mempertimbangkan posisi tawar-menawar Indonesia saat berunding dengan Amerika Serikat untuk menetapkan tarif balasan tersebut.
Dia menyatakan bahwa pemerintah berusaha untuk memungkinkan produk Indonesia yang tidak dibuat di Amerika Serikat untuk mendapatkan tarif resiprokal zero percent.
Dia menyatakan, “Kita ingin produk-produk kita yang tidak diproduksi oleh Amerika, tetapi diekspor ke sana yang mendapatkan 0 persen.”
Mendag menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan perundingan lagi dengan Amerika Serikat minggu depan.
Baca Juga : Wamendag Roro Mendorong Kerja Sama, Dengan Wakil PM Korsel.
Sebelum ini, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa setelah persetujuan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump, perundingan tarif resiprokal AS telah masuk ke tahap finalisasi.
Airlangga menyatakan bahwa dokumen hukum yang berkaitan dengan kesepakatan antara Indonesia dengan Amerika Serikat saat ini sedang disusun dengan teliti.
Ia berharap proses ini selesai dengan cepat.
Airlangga menjelaskan bahwa terkait dengan barang-barang yang akan dibebaskan dari tarif, pada dasarnya akan diberlakukan kepada barang-barang yang dapat ditanam di Indonesia tetapi tidak dapat ditanam di Amerika Serikat.
Presiden Trump menetapkan tarif impor resiprokal sebesar 19% untuk Indonesia, turun dari tarif awal sebesar 32%.
Presiden AS dan Presiden Prabowo melakukan negosiasi melalui telepon sebelum finalisasi tarif 19%.
( Red ).
