• Wed. Mar 26th, 2025

Kemenkes bagikan 1,3 juta botol MMS guna penuhi mikronutrien ibu hamil

Byratna

Oct 18, 2024

Jakarta, Intra62.comKemenkes bagikan 1,3 juta botol MMS guna penuhi mikronutrien ibu hamil. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membagikan 1,3 juta botol Multiple Mikronutrien Suplementasi (MMS) untuk membantu ibu hamil makan dengan baik dan mencegah anemia, yang merupakan faktor risiko stunting dan berat badan lahir rendah (BBLR).

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan dalam keterangan yang diberikan di Jakarta, Jumat, bahwa penyakit yang menyerang ibu hamil dan anak-anak itu penyakit gizi. Artinya, gizinya banyak kurangnya. Saya baca dari ibu hamil 4,9 juta, yang kena anemia 27 persen. Itu tinggi banget.

baca juga : Menkes sebut Indonesia lakukan tiga uji vaksin TBC

Menkes Budi mengatakan bahwa Kemenkes, bersama dengan lembaga kesehatan dunia dan lembaga kesejahteraan anak seperti WHO dan UNICEF, merekomendasikan penggunaan MMS untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil.

Menkes menyatakan, “Sudah menjadi pedoman WHO sejak 2020 dan kita baru menerapkannya sekarang.”

Menurut penelitian, MMS memiliki semua nutrisi yang diperlukan ibu hamil, sehingga dapat mengurangi berbagai risiko yang terkait dengan kehamilan.

Menkes menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan MMS ini, gizi ibu hamil akan jauh lebih baik. Kemudian, bayinya lahirnya juga lebih sehat, lebih sedikit bayi lahir yang pendek, lebih sedikit bayi lahir yang stunting, dan lebih sedikit kematian bayi.

Untuk mengurangi risiko BBLR dan stunting, Menkes menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi MMS selama enam bulan masa kehamilan.

Menurut Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Maria Endang Sumiwi, MMS mengandung sepuluh vitamin dan lima mineral dalam setiap tablet.

Dia menyatakan bahwa 1,3 juta botol MMS, masing-masing berisi 180 tablet, telah disiapkan untuk diberikan kepada ibu hamil. Setelah itu, program disosialisasikan di beberapa kabupaten dan kota terpilih.

Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Hasanudin (Unhas) melakukan penelitian implementasi untuk mendukung program MMS, menurut Endang.

(red/ratna)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/bonus-new-member/

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/

https://paudlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/