Jakarta, Intra62.com – Karyawan Honorer menjadi korban penipuan di Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat dengan modus diiming-imingi pekerjaan freelance online. Uang senilai Rp28 juta hilang dibawa kabur kawanan penipu tersebut.
Perkara penipuan ini pun langsung dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Laporan tercatat dengan nomor: LP/B/2564/V/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA tanggal (11/5/2023).
Baca Juga: Baru-baru Ini Beredar Berita Pesan Berantai Melalui Aplikasi Whatsapp
Korban atas nama Adithya Oktaviano menerangkan, awalnya menerima pesan dari nomor yang tidak dikenal menawarkan pekerjaan freelance online dengan upah lumayan tinggi. Karyawan honorer ini mengaku menerima pesan singkat itu pada Jumat, (5/5/2023) lalu.
“Isi pesan tanggal 6 Mei 2023 mulai pendaftaran dan tanggal 7 Mei 2023 diminta menjalankan tugas,” kata dia kepada wartawan di Polda Metro Jaya.
Adithya mengatakan tergiur dengan bayaran yang ditawarkan, hingga akhirnya bersedia mendaftar. Lalu Adithya diundang untuk bergabung ke dalam grup telegram. Ada sekitar 1.000 anggota di grup tersebut.
Adithya menyebut, telegram menjadi sarana komunikasi mentor dengan pekerja freelance termasuk dirinya untuk mengetahui soal-soal yang harus ia kerjakan.
Di sini, mentor hanya memintanya untuk follow akun Instagram. Dari situ, Adithya dijanjikan mendapat upah Rp20 ribu hingga Rp100 ribu.
“Setiap satu jam dikasih tiga tugas. Di mana jam kerjanya mulai dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam,” ujar pegawai honorer Kelurahan Menteng ini.
Adithya menjelaskan, pada awal-awal bekerja mendapat bayaran sesuai dengan yang dijanjikan.
Namun, di tengah melakukan pekerjaan. Mentor meminta untuk mengikuti investasi trading atau top up minimal Rp200 ribu sedangkan maksimal puluhan juta.
Kata Adithya, mentor menjanjikan upah trading 20 persen sampai 30 persen dari uang yang diinvestasikan.
Adithya mengaku termakan rayuan mentor lalu menanamkan modal sebesar Rp5,5 juta. Ia kemudian langsung diundang ke dalam sebuah grup khusus dengan 4 orang lain di dalamnya, termasuk mentor.
Adithya mengungkapkan, sejak saat itu pekerjaanya bertambah karena selain harus mem-follow akun Instagram, ia juga diminta untuk berinvestasi di trading. “Ada jam tertentu trading jam 12 jam 3 jam 6 dan jam 9,” ucapnya.