Jakarta , Intra62.com. WNI diminta untuk meninggalkan Lebanon karena takut konflik Israel-Hizbullah akan terjadi.
Rekomendasi ini diberikan oleh KBRI Beirut dan Kementerian Luar Negeri RI setelah memeriksa situasi keamanan di Lebanon . Dan kemungkinan eskalasi konflik bersenjata.
KBRI Beirut mengimbau seluruh anggota WNI di Lebanon untuk tetap waspada . Dan berhati-hati.
Dalam imbauan resmi yang dirilis Senin (29/7) KBRI Beirut mengatakan, “Untuk itu, kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon untuk memastikan sudah memproses Lapor Diri kepada KBRI Beirut .
Dan mempertimbangkan untuk keluar dari Lebanon untuk sementara waktu secara mandiri, selama layanan penerbangan komersial masih tersedia.”
Selain itu, KBRI meminta WNI yang berencana mengunjungi Lebanon untuk menunda perjalanan hingga keadaan keamanan membaik.
Dengan mempertimbangkan situasi keamanan yang buruk di wilayah Saida, Hasbaya, Nabatiyeh, Marjeyoun, Tyre, dan Aitaroun, wilayah tersebut telah ditetapkan dalam Status Siaga Idi sejak Oktober 2023.
KBRI menyatakan, “Dalam hal ini, kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon Selatan untuk berlindung di safe house KBRI Beirut.”
Baca juga : Menteri Agama Ungkap Fatwa Haram MUI Mengenai Pembelian Produk Israel
KBRI juga mengingatkan seluruh WNI di Lebanon untuk menghindari daerah yang rawan, menyimpan barang dan dokumen penting di tempat yang aman. Serta terus memperhatikan perkembangan keamanan setempat dengan memantau media massa dan sumber informasi resmi dari otoritas setempat.
WNI diharapkan menjaga barang penting seperti paspor, dompet, dan ponsel dengan baik saat bepergian.
Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, mereka dapat segera menghubungi hotline KBRI Beirut melalui telepon atau WhatsApp di nomor +961 70817310.
Menurut laporan diri KBRI Beirut, ada 203 WNI yang tinggal di Lebanon . Dan sekitar 1.232 anggota TNI yang bertugas di UNIFIL.
Karena mereka merasa keadaan masih relatif aman, empat belas WNI yang tinggal di wilayah Lebanon Selatan memilih untuk tetap tinggal di rumah mereka. (redx)