Jakarta, Intra62.com – Apabila bulan bergerak ke bayangan bumi, pada posisi bulan tepat berada diantara bumi dan matahari adalah saat terjadinya Gerhana Bulan. Prosesnya adalah saat buan bergerak ke arah bayangan bumi (penumbra) dimana tidak semua sinar matahari terhalang.
Bagian dari bulan yaitu cakram bulan akan terlihat lebih redup. Setelah itu bulan akan bergerak kea rah umbra. Sinar matahari dipantulkan oleh atmosfir bumi. Cahaya yang dipantulkan oleh cakram bulan dibelokkan.
Salah satu media India mengatakan bahwa gerhana bulan tidak boleh dilihat langsung oleh mata kita. Akan tetapi para ilmuwan sains menampik hal itu. Karena bulan tidak memancarkan cahaya yang kuat, hanya pantulan saja. Sehingga mata kita dapat melihat langsung gerhana bulan tersebut.
Mitos Saat Terjadinya Gerhana Bulan
Ada mitos yang mengatakan bahwa gerhana bulan tersebut sangat berbahaya bagi wanita hamil. Tetapi hal tersebut tidak benar. Wanita hamil aman untuk melihat gerhana bulan tersebut. Ada juga yang mengatakan secara turun-temurun bahwa gerhana bulan dapat meyuburkan wanita.
Padahal semata-mata karena gerhana bulan dulu adalah simbol dari kesuburan. Salah satu dari mitos kuno jaman dahulu mengatakan gerhana bulan adalah saat yang tepat untuk hamil. Secara ilmu kedokteran pun tidak ada yang menyatakan bahwa melahirkan saat gerhana bulan anak akan lahir cacat.
Pada kepercayaan Holistic Ayurveda, saat gerhana bulan terjadi ketidak seimbangan tubuh atau kapha dosha. Sehingga disebut gerhana bulan akan mempengaruhi kondisi kulit. Dosha adalah yang berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan otot, stabilitas dan fungsi kekebalan. Oleh karena itu disimpulkan bahwa gerhana bulan dapat menyebabkan penyakit kulit dan juga penyakit lainnya.
Pada fenomena gerhana bulan terjadi gelombang air laut yang lebih tinggi dari biasanya. Hal ini menyebabkan ritme jantung dan tekanan darah tidak stabil. Sehingga gerhana bulan dapat mempengaruhi rasa mood dari seseorang.
Perilaku dan fisiologi manusia dan hewan sangat dipengaruhi oleh ritme musiman, bulan dan sirkadian. Gerhana bulan juga dapat mempengaruhi tidur dari seseorang. Bahkan dapat memicu kurang tidur. Pada sebuah penilitian dikatakan indikator nyenyak tidur berkurang 30% dan mengurangi 5 menit waktu tidur seseorang.
Pada penjelasan diatas dapat disimpulkan beberapa fakta dari gerhana bulan yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Hanya beberapa mitos yang belum dapat dibuktikan kebenarannya jika dikaitkan dengan ilmu pengetahuan. Fenomena alam berupa gerhana bulan akan selalu terjadi karena hal tersebut adalah fenomena rutin. Pergerakan bulan pada orbit bumi dan pergerakan bumi pada orbit matahari selalu terjadi dalam kurun waktu tertentu. (red)