Magelang, Intra62.com – Aksi Penabrak motor bercelurit kepada dua remaja di Magelang sangat inspiratif. Hal ini sangat membantu tugas kita di lapangan. Dan di anggap masyarakat untuk terus mendukung terciptanya situasi kondusif, “kata Kapolresta magelang Kombes Ruruh Wicaksono.
Kejadian ini diharapkan dapat menginisiasi warga masyarakat agar berani ikut membantu petugas polisi di lapangan sehingga tercipta masyarakat yang kondusif ,tambanya beliau.
Kapolresta magelang Kombes Ruruh Wicaksono .Memberikan penghargaan kepada pengemudi mobil yang menabrak pemotor bercelurit. Adapun penghargaan itu diberikan kepada tiga orang yang mengendarai mobil tersebut, Kamis (9/3/2023). Hanya, hanya dua di antaranya yang datang untuk menerima penghargaan itu. Sebab, salah satunya sedang berada di luar kota.
Baca juga: Apel Persiapan Kegiatan Polres Metro Bekasi Kota untuk Pencegahan Guantibmas
Dilansir dari Kompas.com, Kasat Reskrim Polresta Magelang Kompol Rifeld Constantien Baba membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Magelang. Ternyata Kedua remaja masih muda berinisial PB dan DA masih usia 17 tahun . Saat ini mereka ditetapkan sebagai ABH ,Anak berhadapan dengan Hukum . ABH adalah status hukum untuk anak yang berusia 12-18 tahun.
Keduanya dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang (UU) Darurat No. 12 Tahun 1951 tentang senjata tajam dengan ancaman hukuman setinggi-tingginya 10 tahun.
Nasib Penabrak motor bercelurit
Lalu bagaimana nasib penabrak dalam kejadian ini? Kompol Rifeld menjelaskan pelapor atau korban akan menjadi saksi dalam perkara ini. Kedua remaja yang jatuh akibat kesemperet sudah dilarikan puskesmas mertoyudan.
Ternyata mereka membawa celurit dengan tujuan untuk menakut-nakuti. “Motif pengakuan anak untuk pamer dan untuk menakut-nakuti,” ungkap Kompol Rifeld Constantien Baba.
Adapun pengemudi mobil, Didik Hermawan, mengaku tidak menduga akan menerima penghargaan itu. Dia juga tidak mengira aksinya itu menjadi viral.
“Alhamdulillah senang. Itu di luar dugaan kami jika seperti ini, sama Bapak Kapolresta Magelang. Saya malah nggak tahu akan jadi viral seperti ini juga. Wong niat kami juga spontanitas, kami juga nggak ngebayangin seperti ini,” kata Didik. (red)