Kendari, Intra62.com – Pemkot Kota Kendari melaporkan akibat badai dampaknya, menyebabkan 435 unit rumah warga mengalami kerusakan setelah angin kencang menerjang 11 kecamatan selama sekitar 20 menit lebih.
Selain itu, ada sebanyak 282 pohon tumbang. Jumlah ini, tersebar pada 65 kelurahan. Badai beserta hujan lebat, melanda Kota Kendari.
Data lainnya, sebanyak 58 unit bangunan dan fasilitas publik ikut mengalami kerusakan berat dan ringan. Sebanyak 4 unit bangunan swasta, ikut mengalami kerusakan.
Wilayah Kecamatan Mandonga yang berada di tengah kota, paling terdampak akibat badai di Kota Kendari. Total, ada sebanyak 73 unit rumah dan belasan fasilitas publik rusak. Disusul Kecamatan Puuwatu sebanyak 68 unit, Kecamatan Kadia 47 unit, Kambu 5 unit, Kecamatan Baruga, dan Kendari 2 unit.
Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengungkapkan, Pemkot sudah mengambil langkah operasional. Kendari ditetapkan statusnya sebagai tanggap darurat bencana.
“Pertimbangannya, cakupan wilayah bencana, korban meninggal serta surat edaran BMKG Kendari terkait potensi bencana serupa yang masih bisa terjadi selama beberapa waktu kedepan,” kata Asmawa Tosepu.
Pemkot sudah membuat posko tanggap bencana. Pemkot juga sudah memverifikasi korban bencana. Selain itu, juga mendata korban yang benar-benar perlu mendapatkan pertolongan kemudian menyalurkan bantuan.
Diketahui, badai di kota Kendari, dua orang tewas akibat tertimpa pohon tumbang dan tersambar petir. Satu orang lainnya, ikut tewas berada di kabupataen Konawe, tertimpa pohon saat sedang mengendarai sepeda motor. Belasan warga lainnya, mengalami luka-luka.
Pemkot Kota Kendari Menginformasikan Pemda Punya BTT
Saat ini, Pemkot Kendari memiliki persediaan Biaya Tak Terduga (BTT) sebesar miliaran rupiah. Hal ini dikatakan Asmawa Tosepu.
Saat ini, penanganan pascabencana hidrometerologi di Kota Kendari, seluruh pihak terkait sudah ikut serta membantu. Termasuk unsur TNI dan Polri. Selain itu, Pemkot juga mendapat bantuan dari sejumlah pengusaha angkutan di Kota Kendari.
Ucap Wali Kota, Pemkot kekurangan sarana transportasi. Namun, sejumlah pengusaha mengulurkan bantuan untuk memindahkan material bencana yang banyak berserakan pada sejumlah titik.(red)