Pengamat BUMN Herry Gunawan menilai, aksi “bersih-bersih” yang dilakukan Erick Thohir itu harus didukung banyak pihak. Langkah ini bisa menjadi shock therapy bagi pejabat-pejabat di BUMN untuk tidak melakukan korupsi.
Baca Juga: Erick Thohir Buka-bukaan Soal Korupsi PTPN, Tumpuk Hutang 43 Triliun
Di mata Herry, apa yang dilakukan oleh Erick Thohir menandakan kredibilitas dan komitmen tinggi dalam memberantas korupsi. Terlebih sangat penting bagi kelangsungan BUMN dan ekonomi negara.
Erick Thohir Bongkar BUMN Bermasalah Lapor ke Kejagung
Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) menerima laporan baru terkait adanya dugaan korupsi di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Jaksa Agung menambahkan bahwa pertemuan tersebut juga kembali membahas kasus-kasus BUMN sebelumnya seperti penyelesaian aset Jiwasraya hingga Waskita yang berhubungan dengan masyarakat luas.
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, menjelaskan bahwa dalam rangka mendukung upaya bersih-bersih BUMN, satu kasus yang akan diserahkan pada Kejagung akan dipelajari secara mendalam terlebih dahulu sebelum nantinya disampaikan kepada publik.
Laporan perkara dugaan korupsi di internal 12 perusahaan pelat merah berdasarkan laporan Menteri BUMN Erick Thohir. 3 di antaranya yakni PT Waskita Karya Tbk, PT Garuda Indonesia Tbk, dan PT Asabri (Persero).
Baca Juga: Dugaan Skandal Investasi GoTo, Erick Thohir dan Kakaknya Dilaporkan ke KPK
Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan, telah bersepakat dengan Kejagung RI terkait dengan dugaan kasus korupsi baru di BUMN tersebut untuk terlebih dahulu dipelajari dan akan segera ditindaklanjuti nantinya.
Rencananya, pihak Kejagung sendiri akan menggelar konferensi pers terkait dua perkara anyar dugaan korupsi di tubuh BUMN. Kementerian BUMN sangat mendukung penuh kepada Kejagung untuk proses penyelesaian kasus-kasus BUMN yang berhubungan dengan publik. (red)