Jakarta, Intra62.com – Terkait Pembentukan kabinet baru, presiden terpilih disarankan memilih lebih banyak menteri dari partai politik dibandingkan dari non-partai.
Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, alasan penting dipilihnya menteri dari partai politik adalah karena partai politik merupakan penggerak utama pemilu.
“Karena memang yang berjuang di Pemilu adalah partai. Justru munculnya menteri non partai itu aneh karena politik kita ditentukan oleh partai,” kata Adi, Rabu (17/4/24).
Menteri dari partai politik dinilai lebih memahami dinamika politik dan kebutuhan masyarakat. Karena mereka turut ikut serta langsung dalam membangun kebijakan partai.
“Kerja menteri sama dengan pertaruhan partai. Kalau kerja menteri buruk, hukum jangan pilih partainya,” tambah Analis politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.
Baca juga:
- Kabinet Mendatang Tangan Jokowi Mengatur Calon Menteri dari Partai 2024-2029
- Jokowi Diminta Tak Ikut Campur Didalam Kabinet Prabowo-Gibran
Namun, bukan berarti bahwa individu non-partai tidak memiliki peran dalam pemerintahan. Mereka dapat tetap berkontribusi sebagai anggota kabinet dengan membawa keahlian khusus dan pengalaman profesional mereka.