Jakarta, Intra62.com – Rencana melayangkan hak angket, sejumlah fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) diprediksi layu sebelum berkembang.
Pengamat politik Citra Institute Efriza menilai, salah satu sebab hak angket tidak dapat lanjut karena sikap Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Sepertinya hak angket akan layu sebelum berkembang,” ujar Efriza, Rabu (6/3/24).
Menurutnya, Nasdem sebagai salah satu parpol pengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar punya sejarah anti oposisi.
Efriza juga memandang wajar apabila Nasdem tidak ikut bersuara untuk mendorong hak angket bergulir pada Rapat Paripurna (Rapur) DPR RI kemarin.
“Sikap Nasdem tidak memberikan interupsi menunjukkan Nasdem malah hanya menunggu. Berbeda dengan PKB dan PKS yang memprovokasi PDIP agar segera bersuara soal hak angket,” ujarnya.
Baca juga:
- Timnas Amin Tetap Ajukan Hak Angket, Tanpa Tunggu Megawati
- Kenapa Hak Angket Belum Digulirkan, PDIP Tunggu Apa?
Sementara, Efriza menilai sikap diam PPP dalam Rapur DPR RI kemarin berbeda dengan PDIP yang sama-sama mengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Di mana, terindikasi bahwa adanya upaya cari aman.
“PPP, tampaknya yang realistis lebih memikirkan dengan mengawal suara PPP agar lolos parlemen ketimbang membesarkan narasi kecurangan Pemilu 2024,” demikian tambah Efriza. (red)