• Fri. May 23rd, 2025

Bappenas susun reformasi pupuk untuk petani

Byratna

Oct 8, 2024

Jakarta, Intra62.com – Bappenas susun reformasi pupuk untuk petani. Menurut Vivi Yulaswati, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), pihaknya sedang mengembangkan reformasi pupuk untuk membantu petani.

Dalam konferensi tahunan Sustainable Development Goals (SDGs) 2024 di Jakarta, Selasa, dia menyatakan, “Saat ini, kita sedang menyusun reformasi untuk pupuk yang tentunya kita tahu banyak studi menunjukkan bahwa kebijakan pupuk kita sekarang memberikan dampak negatif, terutama terhadap kesehatan tanah atau lahan.”

baca juga : Status Utang Pemerintah kepada  Pupuk Indonesia Meningkat Jadi Rp 12,5 T, Begini Kata Pak Dirut ?

Dia berpendapat bahwa kebijakan pupuk saat ini justru mengurangi kesehatan, kekuatan, dan kemampuan lahan tani untuk menyerap emisi. Oleh karena itu, untuk mengatasi pengurangan emisi dan penurunan suhu muka bumi, metode bertani yang lebih ramah lingkungan harus digunakan.

Jadi, meskipun kita berteriak untuk mengurangi emisi, kita juga melakukan hal yang sama (menciptakan emisi) untuk makanan kita.

Setelah itu, penyebaran dan pengembangan kapasitas untuk semua pihak yang terlibat akan dibarengi dengan reformasi yang berhasil.

Saya percaya kita harus melakukan segala sesuatu untuk enam tahun terakhir agar berbagai bentuk kerja sama itu benar-benar dapat dilaksanakan. Dengan mengatakan bahwa ini adalah dekade tindakan, teori-teori sudah cukup.

Banyak lahan pertanian telah mengalami degradasi kualitas karena penggunaan pupuk sintetis yang berlebihan, terutama di Pulau Jawa. Ini disebabkan oleh penurunan kandungan mikroorganisme tanah, yang membuat tanah menjadi keras dan rusak.

Dengan kata lain, sementara pupuk organik memberikan nutrisi kepada tanah, pupuk sintesis hanya memberikan nutrisi kepada tanaman.

Menurut Agus, sekitar 60% area pertanian lahan kering di Jawa memiliki kandungan bahan organik kurang dari 1%. Ini adalah angka umum untuk sekitar 65% lahan pertanian di Indonesia.

Penggunaan pupuk sintetis telah menyebabkan penurunan kandungan bahan organik di lahan pertanian di Indonesia.

(red/ratna)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/bonus-new-member/

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/

https://paudlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/