Jakarta, INTRA62.com – Banjir Bandang melanda Perum Perhutani KPH Bondowoso, penyebab banjir bandang yang merendam dua desa di Kecamatan Ijen tersebut akibat longsor di hulu sungai. Sehingga air dari dataran tinggi itu meluap dan menerjang permukiman penduduk.
Administratur Perum Perhutani KPH Bondowoso Andi Adrian Hidayat menerangkan, sebelum banjir menerjang Desa Kalisat dan Sempol di lereng Gunung Ijen. Hujan dengan intensitas tinggi sejak Sabtu (11/2/2023) hingga Minggu (12/2/2023).
Menyebabkan terjadinya longsor pada kawasan hutan alam sekunder (HAS) jenis tanaman rimba alam di petak 99A RPH dataran Ijen BKPH Sukosari.
“Berdasarkan pantauan kami menggunakan pesawat tanpa awak (drone). Ada 14 titik longsor di hulu sungai yang mengalir ke permukiman penduduk Desa Sempol dan Kalisat,” ujar Andi pada Rabu (15/2/2023).
Berawal dari adanya belasan longsoran di hulu sungai itu, kata dia, sehingga mengakibatkan genangan air melimpah dan tidak dapat terbendung. Akhirnya terjadi banjir bandang akibat melubernya ke permukiman penduduk dan jalan di lereng Gunung Ijen itu.
“Selain itu, juga karena kapasitas sungai dan drainase di hilir tidak dapat menampung aliran banjir yang datangnya secara tiba-tiba dari hulu,” kata Andi.
Dia juga mengklaim bahwa kawasan hutan petak 99A. Kondisi tanaman rimba alamnya sangat baik dan rapat serta tidak ada penggarapan oleh masyarakat sekitar.
“Kami pastikan bahwa banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Ijen murni karena adanya tanah longsor beberapa titik di hulu sungai,” kataucapnya.