• Thu. Dec 12th, 2024

Wisata Religi Makam Para Raja Mangkunegaran

Byratna

Feb 21, 2023
Wisata Religi Makam Para Raja Mangkunegaran

Jakarta. INTRA62.COM – Wisata Religi Astana Girilayu, kompleks makam para Raja Keraton Puro Mangkunegaran, berada di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganya, Jawa Tengah.

Di makam tersebut bersemayam raja-raja Mangkunegaran, antara lain GKPAA Mangkunegaran IV, Raden Mas Sudira, hingga Mangkunegaran V, Raden Mas Sunito, Mangkunegaran VII, Raden Mas Soerjo Soeparto, dan Mangkunegara VIII, Raden Mas Hamidjojo Saroso, Mangkunegara IX, Raden Mas Soedjiwo Koesoemo beserta anak, istri dan kerabatnya.

Potret Raja-raja Keraton Mangkunegaran (intra62.com/NA)

Menurut keterangan salah satu pengurus Astana Girilayu Suparno, kompleks makam itu dibangun pada tahun 1795. Letaknya berada 750 Mdpl di kaki Gunung Lawu. Saat ini, menurut Suparno, sudah ada lebih kurang 125 makam yang bersemayam di kompleks tersebut.

Baca juga: Sejarah Peninggalan Kerajaan Islam Di Jawa

Tujuan ziarah

Potret salah satu tim intra62 yang berkunjung ke Astana Girilayu (intra62.com/NA)

Untuk menuju ke Astana Girilayu, wisatawan harus menempuh 7 kilometer dari Kota Kabupaten Karanganyar.

Sesampainya di pintu gerbang Astana Girilayu, para peziarah harus berjalan kaki sekitar 500 meter untuk sampai ke lokasi makam.

Namun demikian, selama perjalanan itu para peziarah akan disambut suasana hening dan pepohonan rindang di sekitar yang asri dan sejuk.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Bersejarah Jejak Petilasan Prabu Siliwangi Di Cibadak

Simbol Bangunan Wisata Religi Makam Para Raja Mangkunegaran

Potret Makam Mangkunegaran (intra62.com/NA)

Suparno menerangkan, di dalam kompleks Astana Girilayu, terdapat beberapa bangunan yang sarat akan makna bagi peziarah. Di antaranya, Gapura Adirasa yang memiliki simbol naga dan Gapura Belah.

Kedua bangunan itu mengingatkan, para peziarah harus teguh dan yakin kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai tujuan hidupnya dan tidak boleh sombong.

Selain itu, ada bangunan Masjid Kiai Hasan Nuriman, Gapura Agung, dan Tugu Tri Dharma. Semua bangunan itu, katanya, merupakan simbol falsafah Pangeran Samber Nyawa.

Baca Artikel lainnya:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/bonus-new-member/

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/

https://paudlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/