• Thu. Dec 12th, 2024

Presiden Joko Widodo Menyinggung Kemacetan di Jakarta Semakin Parah. Gubernur DKI Heru Budi Mengakuinya

Byratna

Apr 1, 2023

Jakarta, Intra62.com – Presiden Joko Widodo merasa DKI Jakarta mengalami kemacetan yang begitu parah, Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengakuinya. Untuk itu, Heru Budi mendorong kepada seluruh masyarakat agar menggunakan transportasi umum yang telah tersedia.

Hal ini berguna dalam percepatan pembangunan berbagai jenis transportasi umum yang terintegrasi terus dilakukan. Untuk memberikan kemudahan akses, sehingga semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan transportasi umum.

Baca Juga:  Bisakah Berkendara Yang Nyaman di Jakarta, Kapan?

“Iya memang macet. Maka, konsep untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Kota Jakarta kita realisasikan dengan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), Transjakarta, dan LRT. Jadi antarmoda dibangun agar bisa terintegrasi satu sama lain,” kata Heru Budi.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan. Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dan LRT Jabodetabek masih berjalan sesuai dengan rencana.

Hal itu dibuktikan dengan dilakukannya peletakan rel kereta terakhir KCJB. Sehingga total panjang rel yang terbentang sudah mencapai 304 kilometer untuk 2 jalur kereta.

“Penyelesaian pemasangan rel kereta terakhir ini merupakan salah satu milestone yang krusial bagi keseluruhan proyek, sekaligus sebagai tanda kesiapan proyek untuk memasuki periode pengujian secara terintegrasi,” ujar Luhut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung kemacetan di Jakarta yang semakin parah

Presiden Joko Widodo Menyinggung Kemacetan di Jakarta Semakin Parah. Gubernur DKI Heru Budi Mengakuinya
Foto Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (intra62.com/NA)

Pada saat memberi sambutan pada acara peresmian Depo Kereta Api Maros, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan pada hari Rabu 29 Maret 2023.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, bahwa saat ini Kemacetan di DKI Jakarta itu terjadi hampir di setiap hari, dari pagi, siang hingga malam. Semua itu disebabkan karena keterlambatan membangun transportasi massal sehingga masyarakat banyak menggunakan kendaraan pribadi.

“Di Jakarta terlambat kira-kira 30 tahun, meskipun sekarang sudah ada MRT, tapi baru satu jalur, ada LRT tapi belum juga jalan, sehingga bapak-ibu kalau di Jakarta pagi terkena macet, siang macet, sore macet, malam macet, sekarang ini , karena keterlambatan dalam membangun itu,” jelas Jokowi.

Jokowi menerangkan, keterlambatan Indonesia dalam membangun transportasi massal menyebabkan terjadinya kemacetan hampir di setiap kota di Indonesia. Padahal, menurut Jokowi, transportasi massal merupakan sesuatu yang sangat penting untuk sebuah daerah.

Karena transportasi massal dapat menjadi alat penghubung antara daerah satu dengan daerah lainnya. Transportasi massal juga dapat menjadi pilihan masyarakat karena harganya murah. (merah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/bonus-new-member/

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/

https://paudlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/