Tangerang , Intra62.com . Praktik Prostitusi Bebas di Kampung Peusar Menyebabkan Keresahan di Masyarakat . Kegiatan prostitusi yang marak di kampung Peusar telah membuat warga sekitar sangat resah. Ketua RT setempat telah beberapa kali menegur hal ini. Namun, mereka terus melayani pria hidung belang yang mampir ke kos-kosan yang dikontrakkan.
Awak media dilaporkan mencurigai adanya kontrakan yang diduga menjadi tempat prostitusi. Di lokasi yang tepat adalah di jalan raya Peusar Mekar bakti, yang terletak di Desa Peusar, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang Banten. Pada malam hari Minggu, 7 Juli 1924
Ketua RT 001 RW 004 Desa Peusar, Hilman Toha, mengakui bahwa ada tempat prostitusi kontrakan di wilayahnya. Dia juga mengkritik Romli, yang diduga sebagai penjaga kontrakan.
Baca juga : Surprise , Pemprov Banten Alokasikan Rp698 Miliar untuk Mengatasi Stunting , Emang Bener Segitu ? .
Kontrak tersebut tidak mengindahkan teguran itu, dengan bantuan Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta warga setempat.
Pak, saya pernah beberapa kali mengunjungi kos-kosan tersebut karena penduduk sekitar juga khawatir tentang keberadaan PSK di wilayah kami. Hilman mengatakan kepada media bahwa dia sempat tutup selama satu bulan, tetapi masih beroperasi sampai saat ini.
Hilman kemudian mengatakan bahwa warga RT 001 RW 004 sangat terganggu dengan praktik prostitusi di kampung mereka. Bahkan orang-orang penting di masyarakat tidak senang dengan kegiatan haram tersebut terjadi di wilayah kami.
Menurut warga sekitar, kegiatan tersebut sudah ada sejak lama. Namun, mereka tampaknya tidak memperhatikan teguran warga dan beroperasi secara bebas di kampung Peusar.
Dalam wawancara dengan awak media, seorang PSK yang enggan disebutkan namanya memberikan pernyataan yang mengejutkan.
PSK menyatakan bahwa disini aman, Pak. Atasan kami telah berkoordinasi dengan Polsek setempat dan RT RW yang ada disini.
Siap Usir PSK
Warga siap mengusir PSK dari wilayahnya, tetapi ketua RT 001 RW 004 tidak membenarkan pernyataan PSK tersebut.
RT Hilman Toha menyatakan bahwa mereka tidak menerima izin darinya sebagai RT maupun dari RW 004, dan dia hanya ingin menunjukkan identitasnya. Bahkan saat saya tiba di kontrakan, mereka malah mengunci kamarnya.
Hilman menambahkan bahwa dia berharap semua pihak bekerja sama dengan Kepala Desa Peusar Dede Nurhadi (RW 004) dan seluruh masyarakat untuk menghapus PSK dari wilayah kami. Tutup RT 001 Chief Hilman Toha
Tidak ada yang dapat dikonfirmasi oleh aparatur setempat atau APH Polsek Panongan sampai berita ini ditayangkan.
(redx/tim)