Jakarta, Intra62.com – Partai Gerindra tak sependapat dengan pandangan PKS yang menyebut pernyataan calon presiden nomor satu Anies Baswedan soal partai yang sudah terikat kontrak politik saat memimpin DKI Jakarta tidak diteruskan ke Presiden Jokowi.
Wakil Ketua Gerindra Habiburokhman menduga pernyataan tersebut ditujukan kepada Gubernur -gubernur DKI tersebut.
“Saya tidak tahu apakah Pak Anies tendensius terhadap Pak Jokowi. Mungkin gubernur sebelumnya, atau kita tidak tahu siapa,” kata Habiburokhman, Minggu (19/11/2023).
Baca Juga: Ganjar Pranowo Menyinggung Isu Politik Drakor, Begini Tanggapan Golkar Dan Gerindra
Habiburokhman menegaskan partainya mendukung Anies dan Jokowi di Pilgub DKI. Dia menyerahkan kepada masyarakat untuk mengevaluasi pemenuhan janji kampanyenya.
“Kita selain memilih Pak Jokowi jadi gubernur, kita juga milih Pak Anis jadi gubernur. Menurut kami, sebaiknya semua pihak tidak saling mendiskreditkan. Soal janji pemilu yang belum sepenuhnya dipenuhi, sebaiknya dilakukan evaluasi diserahkan kepada rakyat,” ujar Habiburokhman.
Selanjutnya Wakil Ketua Komisi III DPR menyebutkan program rumah DP Rp 0. Menurut dia, fenomena pelaksanaan program yang kurang optimal banyak terjadi di lingkungan pemerintahan.
“Contohnya kasus rumah DP Rp 0 sudah banyak pihak yang nggak berhasil. Jangan mendiskreditkan parpol tertentu. Ini fenomena lumrah di pemerintahan. Ada program yang tidak berhasil, ada juga yang sukses,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menanggapi pernyataan Anies terkait pihak yang menandatangani kontrak politik dengan DKI Jakarta namun tak melanjutkannya.
Mardani mengatakan, hanya Anies yang mengetahui sosok yang dimaksud, namun menyinggung mantan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi.
“Hanya Mas Anies yang tahu. Memang Pak Jokowi baru dua tahun di Jakarta. Tapi momentum Pak Jokowi saat itu sedang kuat,” tutur Mardani kepada awak media.
Mardani menyatakan politik merupakan pilihan, menepati janji atau tidak. Masyarakat bisa menilai kinerja pemimpin mana pun.
“Politik itu sebuah pilihan. Tepati janji atau bangun momentum. Tapi apapun yang terjadi, sejarah akan menandai semua pemimpin dengan tinta emas atau tinta hitam pekat,” pungkas Mardani. (red/intra62)