Jakarta, INTRA62.com – Kegiatan Operasi Semeru Lilin 2022 yang dimulai pada 23 Desember 2022 telah dituntaskan oleh Polda Jatim.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, seluruh rangkaian kegiatan Operasi Lilin Semeru 2022 yang dimulai pada 23 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023 di wilayah hukum Polres Malang Polda Jatim berjalan lancar.
Aktivitas masyarakat Kabupaten Malang mulai dari perayaan Natal hingga perayaan malam tahun baru 2023 berlangsung kondusif tanpa gangguan yang berarti.
Hal itu disampaikan Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana saat menggelar Konferensi Pers terkait situasi keamanan dan ketertiban pasca berakhirnya kegiatan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2023 di lobi utama Mapolres Malang, Selasa (3/1 /2023).
“Alhamdulillah, seluruh rangkaian operasi lilin berjalan lancar, tanpa gangguan,” kata AKBP Putu di Polres Malang, Selasa (3/1).
Kapolres juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh elemen yang telah bekerjasama menjaga dan mengamankan kegiatan mulai dari TNI, Forkopimda, stakeholder, dan seluruh masyarakat Kabupaten Malang.
Dia mengatakan, polisi sangat terbantu dengan keterlibatan dan keikutsertaannya dalam rangkaian kegiatan pengamanan selama Operasi Lilin Semeru 2022.
Lebih lanjut AKBP Putu menambahkan, usai acara Operasi Lilin Semeru, pihaknya saat ini fokus pada peningkatan kegiatan kepolisian (KKYD).
Menurutnya, masih banyak wisatawan dan masyarakat yang menghabiskan waktu berlibur di kawasan Malang Raya. Hal ini berbanding lurus dengan kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi, sehingga kehadiran polisi sangat diperlukan di tengah aktivitas masyarakat.
Baca juga: Dishub Bekasi Siagakan Sejumlah Posko Jelang Nataru
“Mulai hari ini, Selasa (3/1) hingga 5 Januari 2023, kami fokus pada peningkatan aktivitas kepolisian,” lanjutnya.
Sedangkan berdasarkan analisis dan evaluasi yang dilakukan selama pengoperasian lilin, terdapat beberapa kejadian yang memprihatinkan antara lain kemacetan lalu lintas, pohon tumbang dan kecelakaan.
Peningkatan arus lalu lintas lebih dari 50% mencapai 20.000 kendaraan terjadi di Kabupaten Malang yaitu di pintu keluar tol Singosari. Petugas telah mengantisipasi pendirian posko pelayanan, agar pengendalian arus dan rekayasa lalu lintas dapat segera dilakukan ketika terjadi kepadatan kendaraan.
Kejadian faktor alam berupa pohon tumbang tercatat sebanyak 2 kali selama operasi yaitu di Singosari dan Pakisaji. Penanganan oleh aparat kepolisian dan aparat terkait dinilai cukup cepat, karena tidak lebih dari satu jam jalan bisa dilalui kendaraan.
“Kepadatan yang terjadi tidak mengganggu aktivitas masyarakat, namun masih dalam batas yang bisa kita antisipasi,” lanjutnya.
Kapolres mengatakan, dalam melakukan operasi kepolisian tahun depan pihaknya akan menambah 1 pos pengamanan untuk memaksimalkan pelayanan yang mencakup wilayah timur Kabupaten Malang yakni Gondanglegi, Turen dan Dampit.
“Kedepannya kami akan menambah 1 posko untuk mencakup wilayah timur, karena kami memantau kemacetan lalu lintas di wilayah tersebut,” pungkasnya.
(red/intra62)