INTRA62.com, Jakarta – Sejak adanya sistem kapitalis dan hedonism, cara dan pandangan kita melihat dunia agak sedikit berbeda. Termasuk keuangan, keuangan adalah salah satu permasalahan yang selalu menjadi problem, khususnya di bulan Ramadhan ini.
Banyak yang meyakini ketenangan dan kebahagiaan akan didapat bila semua keinginan kita tercapai. Dan uang merupakan salah satu cara mempercepat tercapainya keinginan itu.
Namun tak jarang ketika keinginan kita sudah tercapai, justru kita masih merasa kosong dan hampa karena masih adanya keinginan lain atau hal lain yang masih ingin dicapai.
Hal ini biasa terjadi ketika kita membandingkan pencapaian kita dengan orang lain dan kita merasa pencapian yang kita peroleh terasa lebih kecil.
Jika hal ini terjadi terus menerus akan mengakibatkan depresi, ketakutan yang amat tinggi pada masyarakat, khususnya anak-anak muda.
Biasanya di media sosial, sarana pamer dan berbangga diri, mereka yang mulai bekerja mulai merasakan realita kapitalis yang disuburkan.
Baca juga : 5 Aplikasi Jadwal Shalat 5 Waktu Dengan Fitur Suara Azan
Pada Seminar Psokologi dan Kemanusiaan, penelitian yang dilakukan Nadzir dan Ingarianti pada tahun 2015. Bahwa Individu dengan pola hidup hedonis dapat menyebabkan penurunan kondisi mental yang disebabkan oleh stres.
Dalam ajaran Islam, jelas sudah diterangkan ujian masalah didunia terutama masalah harta sudah tercatat akan dialami oleh manusia. Yang mana seperti dalam firman Allah SWT:”Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS. Al Baqarah (2): 155).
Hal yang perlu diingat serta tanamkan adalah bahwa Allah SWT yang Maha Kaya dan Maha Pemberi Rizki.
Maka dari itu, supaya masalah keuangan atau proses berikhtisar dalam mencari rizki tidak menjadi beban berat terlebih di bulan Ramadhan, libatkan Allah SWT dalam setiap proses dan letakan keyakinan bahwa Allah SWT yang akan mengurus semua hal yang tak bisa kita pegang.
Sebagai mana firman Allah SWT:“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (9) Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (10) Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki (11)” (QS. Al Jumu’ah (62): 9-11).