• Wed. Dec 11th, 2024

Jokowi Terkejut, Sodetan Ciliwung Lanjut Usai 6 Tahun Mangkrak

ByASD

Jan 25, 2023

Jakarta, INTRA62.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pujiannya kepada Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono. Jokowi heran Heru terus menggarap Kanal Sungai Sodetan Ciliwung setelah enam tahun tidak beroperasi.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi usai meninjau proyek pembangunan gorong-gorong Sungai Sodetan Ciliwung, Selasa (24/1/2023). Jokowi mengatakan penanganan banjir di Jakarta harus terintegrasi dari hulu hingga hilir.

“Jadi kita kembali ke Jakarta, banjir di Jakarta. Kita tahu bahwa penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan dari hulu ke hilir. Hulu itu berakhir kemarin. Dalam pembangunan Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi paling atas,” kata Jokowi.

Ia mengatakan, “Masih ada masalah di sini di Jakarta, sekarang akan segera berakhir, pipa mungkin pada bulan April Insyaallah air Ciliwung yang terhenti selama enam tahun akan selesai.

Jokowi mengatakan proyek pembangunan Sodetan sempat ditunda karena masalah rilis. Dia mencontohkan, penghentian kemudian bisa dilakukan agar proyek bisa dilanjutkan.

“Bulan lalu, satu setengah bulan yang lalu, tanah di sini dibebaskan sehingga kontraksi dapat dilanjutkan dan kami berharap akhir April insya Allah selesai dan itu akan sangat mengurangi banyak tanah yang tergenang, tanah banjir di Jakarta,” katanya.

Jokowi mengaku kaget Heru Budi bisa membeli tanah. Dia tidak tahu pendekatan apa yang diambil Heru hingga pelepasan lahan bisa dilakukan.

“Saya juga kaget Gubernur Heru melakukan itu, saya tidak tahu tipuannya seperti apa, tapi sudah selesai. Jadi saya datang ke sini lebih awal karena sudah selesai,” katanya.

Baca juga: Menteri PUPR Mengisyaratkan Konsistensi Pembangunan Proyek Sodetan Sungai Ciliwung.

Sodetan Ciliwung dapat mengurangi banjir

Jokowi menyebut alur sungai Ciliwung memiliki daya tampung air yang sangat besar. Jokowi mengatakan, jika sistem gorong-gorong ini beroperasi, akan mengurangi banjir di Jakarta secara signifikan.

“Karena datangnya dari Sungai Ciliwung, maka jika Peringatan 4 dipicu, akan turun 33 meter kubik per detik. Besar sekali. Lalu di standby 1,63 meter kubik per detik. Besar sekali,” kata Jokowi.

“Karena terowongan ini, panjang kanal 3,2 meter, dua, 3,2 meter ke kanan, 3,25 meter ke terowongan kiri. Panjangnya 1,3 kilometer. Itu banyak, kalau berhasil, akan sangat mengurangi banjir di Jakarta,” lanjut Jokowi.

Selain itu, Jokowi menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta. Masih ada air pasang di pantai.

Jokowi mengatakan itu bukan tugas yang mudah. Namun, jika dilakukan secara konsisten, upaya antisipasi banjir tentu sepadan.

“Masih ada air pasang, tanggul besar, tanggul atas bawah belum selesai, pantai belum selesai. Bukan pekerjaan mudah. Tapi kalau kita lakukan secara sistematis, kita minimalkan sampai hilang,” ujarnya.

Menteri PUPR menyentuh Sodetan di stan Ciliwung

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyakiti kohesi dalam proyek pembangunan Sodetan Kali Ciliwung. Dia menyayangkan proyek mandeknya selama enam tahun.

“Kalau dilakukan secara konsisten sebelumnya, sudah berkurang (banjir). Soalnya presiden bilang 6 tahun belum dirawat, normalisasi belum dirawat, gorong-gorong belum dirawat,” kata Basuki di kawasan keluaran Proyek Sewerage Sungai Ciliwung, Jl DI Panjaitan, Jakarta Timur, Rabu. .Tiga (24 Januari). Basuki kemudian mengatakan terima kasih kepada Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang telah melanjutkan proyek tersebut. Menurutnya proses normalisasi akan sangat mengurangi banjir di Jakarta.

“Sekarang alhamdulillah Pak Heru sudah mulai bekerja lagi. Kita lihat kalau tahun 2023 hujan, kalau Sukamahi berhasil bekerja, Sentiong, mungkin Agustus bekerja. Insya Allah jauh berkurang,” ujarnya.

Basuki kemudian menjelaskan perhitungan berdasarkan titik kecamatan jika normalisasi sungai mulai berjalan. Dia yakin jumlahnya akan berkurang banyak.

“Dari 414 (kecamatan yang terkena banjir), kalau dengan (bendungan) Sukamahi-Ciawi jadi 318, kalau dengan (sodetan) jadi 211, lalu dengan (stasiun pompa) di Sentiong turun Kalau tidak, normalisasi turun lagi. , sampai saat ini tidak dapat dikendalikan,” katanya. (merah)

Baca Artikel lainnya:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/bonus-new-member/

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/

https://paudlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/