Jakarta, Intra62.com . Ganjar Ingatkan yang Di dalam Malah Menganggu Seperti Korupsi . Presiden terpilih Prabowo Subianto diberitahu oleh Ganjar Pranowo, mantan calon presiden nomor tiga Republik Indonesia .
Bahwa orang-orang yang bekerja sama dalam kabinet dapat mengganggu jalannya pemerintahan. Ganjar menanggapi pernyataan Prabowo yang meminta orang-orang yang tidak mau bekerja sama dalam pemerintahannya untuk tidak mengganggu.
Orang-orang yang bekerja sama saja dapat mengganggu. Ganjar mengatakan, “Saya ingat lho ya, jangan sampai kemudian yang di dalam malah mengganggu”, dikutip pada hari Sabtu, 11 Mei 2024.
Menurut CNN Indonesia, Ganjar mengatakan bahwa meskipun pemerintah ingin membangun pemerintahan yang bersih, ada orang di dalamnya yang melakukan korupsi.
Dia menyatakan, “Misalnya, kita ingin menciptakan pemeritah yang bersih, tapi korupsi di dalamnya mengganggu.”
Ganjar berpendapat bahwa pihak di luar pemerintah malah membantu pemerintah karena sikap mengingatkan hal-hal baik dan pentingnya pengawasan atau check and balance.
Baca juga : DPP AWDI Setuju Statemen Pak Jokowi , 5 x Jadi Presiden Masih ada PR Negara belum tuntas.
Dia menambahkan, “Dan jika partai politik mengatakan mereka tidak akan berpartisipasi dalam pemerintahan, masyarakat sipil akan mengatakan mereka tidak akan berpartisipasi dalam pemerintahan, dan masyarakat sipil dapat memberikan catatan kritis, jadi kita harus membuka ruang untuk check and balance.”
Presiden terpilih Prabowo Subianto sebelumnya mengakui sikap mereka yang memilih untuk berlawanan dengannya di pemerintahan yang akan datang. Namun, ia meminta pihak tersebut untuk menghindari mengganggunya.
Prabowo menegaskan akan mengamankan kekayaan Indonesia sepenuhnya untuk kepentingan bangsa dan akan berjuang bersama seluruh kekuatan yang ingin bekerja sama dalam pembangunan Indonesia ke depan.
Prabowo berjanji untuk mengakhiri kelaparan di Indonesia. Dia tidak ingin ada warga Indonesia yang kelaparan. Ia menjamin bahwa anak-anak Indonesia tidak akan menangis karena kekurangan makanan. Saya yakin adik tidak akan menerimanya. Dia mengatakan, “Saya malu karena rakyat memberi saya pangkat jenderal; rakyat yang memilih saya.”( red)