Jakarta, INTRA62.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir buka-bukaan soal korupsi di PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN yang terlilit utang hingga Rp 43 triliun. Katanya itu Hutang lama numpuk.
Pihaknya juga berupaya untuk memperbaiki utang tersebut, termasuk memperpanjang jangka waktu pelunasan atau restrukturisasi. Erick menyebut utang ini merupakan rahasia Korupsi di PTPN.
“PTPN punya utang Rp 43 triliun. Ini penyakit lama dan menurut saya Korupsi laten, yang harus diungkap dan diusut kepada pelakunya,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (22/9/2021).
Baca juga: Erick Thohir Resmi Maju Jadi Calon Ketua PSSI
Menurut Erick, meski berhasil melakukan restrukturisasi, harus dibarengi dengan komitmen untuk meningkatkan kinerja keuangan perseroan. Perbaikan dilakukan dengan efek yang besar dalam biaya operasional perusahaan.
Selain itu, PTPN juga perlu meningkatkan produksi agar arus kas perusahaan tetap terjaga, sehingga dapat melunasi utang-utangnya. Jika tidak dilunasi, bank pemberi pinjaman bisa bangkrut karena utang PTPN yang berlebihan. “Kalau utang diperpanjang, harus ada uang masuk. Tidak hanya Himbara, tapi banyak pemberi pinjaman swasta dan asing. Kalau tidak bayar, bisa kolaps. Jadi kami berinisiatif. efisiensi tetapi juga peningkatan produksi,” jelas Erick.
Saat ini kinerja PTPN sangat ditopang oleh produksi bahan baku dari minyak sawit yang harganya meningkat di pasar dunia. Namun peningkatan output harus dibarengi dengan peningkatan kualitas produk.
Menurut Erick, varietas cokelat yang dikembangkan PTPN di Banyuwangi saat ini kalah bersaing bahkan di pasar lokal. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih untuk meningkatkan kualitas kakao PTPN agar mampu bersaing dan berdampak positif bagi dunia usaha.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar PTPN menyediakan benih yang baik bagi petani kecil agar saat panen menghasilkan produk yang berkualitas untuk dijual ke perusahaan.
“Inovasi kelapa sawit telah mendongkrak penjualan hingga 37%. Oleh karena itu, sangat penting untuk fokus pada produk yang ada di PTPN. Karena banyak produk di PTPN, seperti cokelat di Banyuwangi, tidak memiliki nilai wajib untuk dimainkan secara global atau lokal, karena usahanya jauh dari kelapa sawit,” ujar Eric. (merah)
Baca Artikel lainnya:
- Lulusan SMA/Sederajat Ayo Coba! Lowongan Kerja BUMN PTPN xii
- PTPN XII Membuka Lowongan Kerja Untuk Lulusan SMA/SMK/Sederajat, Buruan Daftar