• Mon. Apr 28th, 2025

Dunia Sedang Berada dalam Era Perang Baterai.

ByAF

Jun 16, 2024
Dunia Sedang Berada dalam Era Perang Baterai.

Jakarta, Intra62.com . Dunia sedang berada dalam era perang baterai. Melalui Perjanjian Paris tahun 2015, komunitas internasional telah menetapkan dan mengumumkan target pengurangan karbon.

Dan untuk mencapainya, komunitas internasional mengurangi bahan bakar fosil yang ada dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.

Sebagai contoh yang representatif, kita sedang melakukan pengurangan kendaraan bermesin pembakaran internal dan meningkatkan produksi kendaraan listrik.

Sebagian besar bus kota di Korea baru-baru ini digantikan dengan kendaraan listrik. Bus-bus masa lalu yang mengeluarkan asap knalpot berwarna hitam dan mengeluarkan suara mesin yang berisik, perlahan-lahan menghilang dalam ingatan kita.

Kehidupan di jalan raya menjadi jauh lebih nyaman dengan udara yang lebih bersih dan kondisi yang lebih tenang dibandingkan sebelumnya. Sangat mudah untuk melihat jumlah mobil listrik dan sepeda listrik meningkat pesat.

Minimnya fasilitas pengisian kendaraan listrik yang merupakan masalah di masa lalu kini dapat diatasi dengan semakin banyaknya fasilitas pengisian daya.

Baca juga : Sosok  Jeon  Ketua AWDI dan Representatif CoI  Cabang Korea , Energik dan Semangat

Meskipun konsumsi kendaraan listrik meningkat pesat, memang benar bahwa masyarakat terkejut sekaligus takut dengan biaya pembelian baterai baru saat mengganti baterai. Jika kita bisa memasok baterai murah, pasar mobil akan langsung beralih ke kendaraan listrik.

Lanskap pasar global di masa depan akan berubah tergantung pada siapa yang memproduksi baterai yang murah, dapat bertahan lama, ringan, dan berukuran kecil.

Baterai yang diproduksi di Tiongkok menguasai 60% pasar global. Korea menyusul di belakangnya dengan 23%. Korea telah menetapkan tujuan untuk meningkatkan pangsa pasar globalnya sebesar 40% pada tahun 2030.

Dan pemerintah serta sektor swasta telah bersama-sama mempromosikan proyek-proyek di luar negeri untuk mengamankan mineral seperti nikel, litium, dan kobalt guna mengamankan mineral inti untuk baterai.

Produsen Baterai Korea

Sebagai contoh yang representatif, produsen baterai terkemuka Korea seperti LG Energy Solution, Samsung SDI, dan SK On Korea berupaya semaksimal mungkin. Untuk mengamankan pasar sumber daya Indonesia.

LG Energy Solution sedang bersiap memproduksi sel baterai pada tahun 2024 di HLI Green Power, yang terletak di Kompleks Industri Karahwang di pinggiran Jakarta, Indonesia.

Hyundai Motor Manufacturing telah mendirikan pabrik yang mampu memproduksi 150.000 kendaraan listrik per tahun di Kompleks Industri Deltamas di Bekasi, Indonesia. Kendaraan listrik IONIQ 5 sedang dalam produksi.

Posco Holdings sedang membangun pabrik peleburan di Pulau Halmahera di Indonesia yang akan menghasilkan 52.000 ton nikel per tahun.

Alasan industri baterai Korea memfokuskan upayanya di Indonesia adalah karena Indonesia merupakan pemilik dan produsen nikel nomor satu di dunia. Nikel, bahan inti baterai, memiliki cadangan terbesar di dunia, sehingga bahan mentah dapat diperoleh melalui penambangan dan peleburan. Ia juga kaya akan kobalt, tembaga, emas, perak, dan timah.

Saya yakin jika bahan baku dan tenaga produksi baterai Indonesia yang melimpah dapat diimbangi dengan teknologi dan modal produksi baterai Korea, kedua negara akan segera mampu mendominasi pasar baterai global.

Kami berharap dapat segera melihat baterai buatan Indonesia di Korea.

Ditulis oleh dan dilaporkan dari Jeon ( AWDI Korea ) .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/bonus-new-member/

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/

https://paudlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/