• Wed. Feb 19th, 2025

Dua zona Megathrust, yaitu Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut ,Isu Gempa Tunggu Waktu ?

ByAF

Oct 6, 2024
Dua zona Megathrust, yaitu Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut ,Isu Gempa Tunggu Waktu ? 

Jakarta, Intra62.com . Dua zona Megathrust, yaitu Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut ,Isu Gempa Tunggu Waktu ?   . Dalam beberapa minggu terakhir, isu gempa megathrust di Indonesia telah menjadi subjek percakapan di media sosial.

Isu ini muncul setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) yang terjadi pada 8 Agustus lalu di Pulai Kyushu, Jepang.

Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), juga memperingatkan bahwa gempa yang akan terjadi .

Alasannya adalah bahwa dua wilayah itu tidak pernah mengalami gempa dalam waktu yang lama, lebih dari dua abad. Gempa besar biasanya memiliki siklus sendiri yang berlangsung hingga ratusan tahun.

Namun, BMKG sendiri tidak tahu kapan bencana alam itu akan terjadi. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya terus berbicara tentang masalah ini untuk mempersiapkan masyarakat untuk efek megathrust di Indonesia.

Sebenarnya, masalah megathrust bukan masalah baru; itu adalah masalah yang telah ada sejak lama. Namun, apa alasan BMKG dan sejumlah pakar mengingatkan? Menurut Dwikorita, yang dikutip dari CNN Indonesia pada hari Sabtu, tujuannya adalah untuk “ayo, tidak hanya ngomong saja, segera mitigasi (tindakan mengurangi dampak bencana).”

Baca juga : Tanda-Tanda Gempa Megathrust di Tandai Awan tsunami ,Viral di Medsos.

Dia juga menyatakan bahwa mitigasi dan edukasi, persiapan, dan kesiapsiagaan adalah tujuannya ke sana.

Dwikorita menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah tindakan untuk mengantisipasi megathrust. Pertama dan terpenting, sensor sistem peringatan dini tsunami InaTEWS harus diposisikan di sekitar zona megathrust.

Dia menjelaskan, “InaTEWS itu sengaja dipasang untuk menghadap ke arah megathrust. Aslinya tuh di BMKG hadir untuk menghadapi, memitigasi megathrust.”

Kedua, pendidikan untuk masyarakat lokal dan global. Salah satu bentuknya adalah membantu pemerintah daerah membangun infrastruktur mitigasi seperti jalur evakuasi, sistem peringatan dini, dan shelter tsunami.

Edukasi terjadi Gempa ?

Selain itu, mereka bergabung dengan Indian Ocean Tsunami Information Center, yang berkantor di kompleks BMKG. Tujuan komunitas ini adalah untuk memberi tahu 25 negara di Samudra Hindia tentang cara menghadapi gempa dan tsunami.

Dia menyatakan, “Kami mengedukasi publik tentang bagaimana menyiapkan masyarakat dan pemda sebelum terjadi gempa dengan kekuatan tinggi yang menyebabkan tsunami.”

Ketiga, sistem peringatan dini yang telah diberikan kepada pemda harus diperiksa secara berkala.

Keempat, memberi tahu orang lain tentang peringatan dini bencana. Dwi menyatakan bahwa penyebaran informasi diperlukan untuk menyiapkan masyarakat, “Kami dibantu Kominfo.” ( redx )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/bonus-new-member/

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/

https://paudlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/