Jakarta, Intra62.com – Pernahkan anda pingsan atau melihat orang pingsan? Secara medis, hingga saat ini hal tersebut masih menjadi misteri, belum ada yang mengetahui secara pasti bagaimana orang bisa pingsan. Meski diketahui bahwa mekanisme yang mendasari penyebab pingsan adalah karena kurangnya suplai darah ke otak, namun belum ada yang bisa memastikan penyebabnya.
Kebanyakan orang mengira pingsan disebabkan oleh rasa lapar, kepanasan, kelelahan atau kondisi ekstrim lainnya. Memang benar adanya, namun tidak semua orang yang mengalami kondisi ini otomatis kehilangan kesadaran / pingsan. Faktanya, fenomena umum pada manusia ini telah meninggalkan misteri yang belum terjawab selama ratusan tahun. Tak sesederhana yang terlihat.
Dikenal dalam dunia medis sebagai sinkop, pingsan atau kehilangan kesadaran sesaat, fenomena ini telah membingungkan para dokter selama ratusan tahun.
Namun sekarang, para peneliti telah menemukan jawabannya. Yaitu adanya jalur saraf baru yang bekerja ke arah sebaliknya, memungkinkan jantung mengendalikan kepala dan dalam kasus ini, membatasi aliran darah.
Dengan mengaktifkan sekelompok neuron sensorik yang sebelumnya tidak teridentifikasi pada tikus, para ilmuwan menemukan bahwa tikus tersebut langsung pingsan.
“Yang kami temukan adalah bahwa jantung juga mengirimkan sinyal kembali ke otak, yang dapat mengubah fungsi otak,” kata penulis senior Asisten Profesor Vineet Augustine, dari University of California San Diego, Sabtu (4/11/2023).
Baca juga:
“Studi kami adalah demonstrasi komprehensif pertama dari refleks jantung yang ditentukan secara genetik, yang secara setia mereproduksi karakteristik sinkop manusia pada tingkat fisiologis, perilaku, dan jaringan saraf.”
Selama beberapa dekade, para ilmuwan telah menduga bahwa mekanisme tertentu yang dikenal sebagai refleks Bezold-Jarisch (BJR) dapat terkait dengan pingsan, mengingat keterlibatannya dalam denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Namun hal ini sulit dibuktikan dikarenakan jalur saraf yang digunakan tidak diketahui.
Namun, penelitian terbaru telah mengidentifikasi kelompok neuron tertentu di saraf vagus. Ini adalah saraf utama yang mengontrol suasana hati, respon imun, pencernaan dan detak jantung, dan berkaitan erat dengan BJR. Ini adalah sel saraf yang bila dirangsang akan menyebabkan tikus pingsan.
Seperti yang terlihat pada manusia, tikus-tikus itu cepat pulih. “Neuron dalam otak sangat mirip dengan anak-anak yang sangat dimanjakan,” kata Dr. Jan Gert van Dijk, neurolog klinis di Leiden University Medical Centre di Belanda yang tidak terlibat dalam studi ini.
Pingsan biasanya hanya berlangsung 20 hingga 40 detik. Sementara itu, sel-sel saraf mulai mati usai dua hingga lima menit jika kekurangan oksigen.
Para ilmuwan kini percaya bahwa mereka telah memecahkan misteri mengapa orang pingsan. Misteri berikutnya yang harus dipecahkan adalah mengapa dan apa yang mengaktifkan neuron yang baru ditemukan. “Ini merupakan salah satu teka-teki terbesar dalam seluruh karier saya,” kata Dr. van Dijk.