Jakarta, Intra62.com – Airlangga Hartarto Ketua Umum (Ketum) Golkar singgung koalisi besar ketika memberikan pernyataan usai buka puasa bersama dan silaturahmi dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh, akhir pekan kemarin. Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Ujang Komarudin mengatakan ada dua kemungkinan dari terjadinya koalisi besar.
“Terdapat dua skema, pertama Nasdem PKS Demokrat lalu di satu koalisi yang lain koalisi yang lainnya itu misalnya. Golkar, Gerindra, PKB dan PDIP Kedua, PDIP yang didukung koalisi beberapa partai, tapi siapa partainya ini masih cair dan belum tahu permainan apa yang dilakukan,” kata Ujang, Senin (27/3/2023).
Baca Juga: Hasto Kristiyanto Meresmikan Kantor DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur
“Misalkan PDIP siapa, Puan yang dicapreskan tapi melawan koalisi besar, maka bisa saja partai lain akan bersama-sama membentuk koalisi besar tersebut,” ujar Ujang.
Diberitahukan sebelumnya, Airlangga tidak sendiri saat menyampaikan perihal koalisi besar. Pada momen tersebut juga tampak hadir elit partai dari Koalisi Perubahan seperti.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Calon Presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan, perwakilan PPP. Yakni Waketum PPP Rusli Effendi, Kader Senior Partai Golkar Jusuf Kalla dan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi.
“Koalisi besar di mana-mana menguntungkan Indonesia, jadi kita tunggu tanggal mainnya,” ungkap Airlangga Hartarto Ketua Umum (Ketum) Golkar di NasDem Tower, Jakarta.
Meskipun menyatakan demikian, Airlangga mengungkapkan akan ada saatnya koalisinya yang sudah dibangung bersama PAN dan PPP akan membuat keputusan.
“Tentu partai KIB nanti akan membuat keputusannya sendiri,” ucap Airlangga.