Jakarta, Intra62.com – Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono ikut menanggapi wacana pencalonan Gibran Rakabuming Raka di bursa Ketua Umum Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) Desember 2024.
“Belum ada Munas tuh. Perasaan ini tidak ada pembahasan apapun yang mengarah ke Munas,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Dave yang juga merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 pun ikut menanggapi pernyataan Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari yang menyebut nama Gibran sebagai calon potensial jadi Ketua Umum Partai Golkar untuk periode 2025-2030.
Dave Laksono tak mempersoalkan pendapat Qodari terhadap Gibran di bursa caketum Golkar, hanya menurutnya sejauh ini belum ada pembahasan terkait musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar, apalagi pembahasan tentang siapa nama-nama calon ketua umum partai Golkar.
Ia melanjutkan, persoalan siapa saja calon-calon Ketua Umum Golkar baiknya dibicarakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, yakni pada akhir tahun atau Desember 2024.
Menurut dia, Partai Golkar sendiri masih fokus pada hasil pemilu dan pelantikan presiden dan wakil presiden hingga pilkada serentak 2024.
“Sesuai jadwal, Munas akan diselenggarakan pada Desember ini, setelah selesai jadwal pelantikan presiden, kabinet dan pilkada,” katanya menegaskan.
Baca juga:
- Calon Kuat Ketum Golkar gantikan Airlangga Bisakah
- Anies Tunggu Pengumuman KPU Terkait Gugatan Hasil Pilpres
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan partainya sangat terbuka menerima siapa pun, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, sebagai kader partai.
Menurutnya, Golkar adalah partai politik (parpol) yang terbuka untuk semua orang. Bahkan partai berlambang pohon beringin itu juga punya program perekrutan kader baru.
“Kita punya program panca sukses, salah satunya adalah sukses inovasi kaderisasi dan keanggotaan. Kebetulan saya yang bertanggung jawab, jadi kita membuat data base dengan aplikasi yang ada pada data kita untuk merekrut kader-kader baru siapapun boleh masuk, entah dia pemulung, entah pengusaha bisa masuk sangat senang kita,” kata Lodewijk di Nusa Dua, Bali Jumat (15/3).
Ia mengatakan, keikutsertaan tokoh-tokoh penting seperti Jokowi dan Gibran sangat bermanfaat bagi Partai Golkar. Hal ini dinilai sangat bermanfaat bagi program-program inovasi Golkar.
“Bayangkan, kalau ada presiden mau masuk atau calon presiden mau masuk tentunya akan sangat membantu Partai Golkar. Kalau kita bicara ada tambahan minimal catatan di situ, satu kader baru Partai Golkar karena programnya inovasi kaderisasi keanggotaan siapapun kita, sebagai partai terbuka bisa masuk,” katanya.
Namun Lodewijk belum bisa memastikan apakah Jokowi dan Gibran akan langsung mendapat jabatan penting jika bergabung ke Golkar. Memang Golkar punya aturan baku bagi setiap kader untuk menduduki jabatan-jabatan tertentu untuk kepengurusan partai.
Lodewijk juga tak mempersoalkan pihak-pihak seputar isu Jokowi dan Gibran pada kandidasi calon ketua umum Partai Golkar.