Jakarta, Intra62.com – Tim Relawan Indonesia tiba di Adana, Turki, pada Minggu (12/2/2023). Setiba di Bandar Udara Adana Sarkipasa, para personel mendapatkan arahan dari Duta Besar (Dubes) Indonesia dan melanjutkan perjalanan menuju Antakya, Hatay, yang berjarak sekitar 199 km.
Menurut laporan dari Dubes Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal korban selamat masih terus ditemukan di balik reruntuhan puing bangunan.
“Faktanya sampai kemarin malam masih ditemukan yang masih hidup,” kata Iqbal di Adana, seperti dikutip Senin (13/2/2023).
Menurut Iqbal, Tim Kemanusiaan Indonesia yang terdiri dari Urban Search and Rescue (USAR) Basarnas dan BNPB, masih memiliki kesempatan untuk menyelamatkan lebih banyak lagi korban yang selamat dari bencana gempa Turki.
Di samping itu, Iqbal menginformasikan masyarakat setempat terkadang tidak dapat membedakan antara personel SAR dan bantuan kemanusiaan. Ini dapat memicu tekanan kepada responder SAR di lapangan.
“Masyarakat tidak melihat SAR untuk menolong, tetapi masyarakat mengharapkan (tim SAR) datang membawa bantuan,” ujar Iqbal.
Menyikapi kondisi seperti itu, pihak Kedubes telah menyiapkan bantuan logistik untuk mengantisipasi situasi yang diharapkan masyarakat.
Pada kondisi lain, Dubes juga menjelaskan, masyarakat terkadang menuntut tim SAR untuk mencari anggota keluarga yang masih berada dalam reruntuhan bangunan tanpa melihat kemampuan yang dimiliki oleh tim SAR yang ada di lokasi.
“Jadi ketika masyarakat melihat ada bangunan dan berharap keluarganya yang ada di situ dapat segera dievakuasi, sementara tim rescue tidak berani karena mereka menilai ini tidak aman untuk bekerja. Atau ini hanya dapat dilakukan oleh heavy USAR,” jelas dia.