Jakarta, INTRA62.com – Kehadiran timnas Israel di kompetisi Piala Dunia U-20 yang berlangsung di Indonesia, ditanggapi Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulana (PBNU) Said Aqil Siradj.
Said Aqil Siradj menolak dengan tegas kehadiran timnas Israel, said mengatakn penolakan kehadiran timnas Israel juga banyak disetujui kiai. “Penolakan terhadap timnas Israel sudah jelas, tak bisa ditawar lagi, sebab sudah jelas tercantum dalam Al-Qur’an.
“Saya sendiri dan masih banyak kiai menolak kedatangan Israel. Itu Al-Qur’an. Kita Manusia, siapa sih kita bisa melawan Al-Qur’an. ada ayatnya itu.” kata Said, Sabtu (25/3/23).
Baca juga : Tolak atau dipersilakan TIMNAS israel
Lanjut, Said juga mengatakan ini sebagai bentuk konsistensi Indonesia yang mana Berpihak kepada Palestina, negara Islam yang berkonflik dengan Israel.
“Tiap hari orang Palestina dibunuh, apa kita mau temui atau temani orang-orang begitu. Ini juga bentuk keberpihakan kita terhadap Palestina,” ujarnya.
Kedatangan timnas Israel juga banyak ditolak, mulai dari Kepala daerah, organisasi masyarakat, sampai organisasi keagamaan. Bahkan pejabat pengurus partai seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Bali I Wayan Koster, PDI Perjuangan, PKS, hingga alumni 212 ikut menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia.
Sementara, Yahya Cholil atau Gus Yahya selaku Ketua Umum PBNU mempertanyakan penolakan dari berbagai pihak terkait kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 mendatang. Yahya menegaskan kedatangan timnas Israel ke Indonesia tidak akan merugikan Palestina.
“Kalau kita menolak, “Jangan Datang!”, habis itu selesai, gunanya buat Palestina apa? Tidak ada gunanya juga,” kata Yahya, Jumat (24/3/23).
Menurutnya, meningkatkan posisi Indonesia di mata sepakbola dunia (FIFA) lebih baik, ketimbang menolak kedatangan timnas Israel U-20.
Yahya juga kebetulan beberapa kali berkunjung ke Israel dalam misi damai bersama komunitas Yahudi. Katanya, “Kita kembangkan positioning Indonesia melalui FIFA sehingga kita benar-benar mempunyai paningkatan posisi moral untuk terus mengartikulasikan arah dari solusi Palestina.
Ali Mochtar Ngabalin selaku Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, meminta untuk tidak mencampur adukan olahraga dan politik.
Ia menekankan Indonesia tidak akan melunturkan sikap dan pemikirannya untuk memperjuangkan hak dan kedaulatan negara Palestina. Ia meminta kepada semua pihak agar menjernihkan pikirannya atas persoalan ini.
“Kerja-kerja urusan Sport, ini World Cup U-20 jangan dicampur adukan dengan politik,” kata Ngabalin. (red/intra62)