Jakarta,Intra62.com . Ferdinand Montororing Kuasa Hukum Warga Desa Sepatin Penggugat SKK Migas dan Pertamina Hulu Mahakam di PN Jaksel.
Ferdinand adalah sosok advokat senior mantan aktivis mahasiswa 1970-an. Dia berani membantu penduduk desa Sepatin yang tertindas . Dalam perjuangan nya memberi perlindungan hukum , Dia di bantu oleh Sosok mantan Kepala BAIS TNI. Yaitu Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman Ponto mendukung perjuangan warga Desa Sepatin.
Ferdinand adalah anak seorang pejuang perintis kemerdekaan Richard Montororing . Dia lahir di Jakarta 69 tahun silam. Ayahnya perwira Angkatan Laut yang memberontak pada Belanda untuk kemerdekaan Indonesia . Karena keberaniannya dia pernah mendekam di penjara Batavia pada 1933 .
Kemudian setelah Indonesia merdeka ditugaskan mendidik para taruna TNI AL . Dan Richard meninggal dalam dinas selaku Komandan KPLP Tanjung Priok tahun 1960 dan dimakamkan dengan upacara militer.
Ferdinand mengenyam sekolahan di zaman dulu terkenal SR GMIM Minahasa tamat 1967. Melanjutkan ke SMEP Negeri 2 dan hanya duduk di kelas 1 SMEA Negeri 2 di Manado .
Setelah selesai dibangku kuliah Ferdinand ikut pamannya seorang pegawai Bea Cukai dan ikut membantu pamannya ke Kota Donggala Sulawesi Tengah . Oleh pamannya dia bertugas mendata kayu hitam yang dieksport ke luar negeri .
Baca Juga : Ingin Mempunyai Badan yang Ideal? Intip Olahraga ini, Berat Badan Cepat Turun
Setelah satu tahun di Donggala, Ferdinand pada tahun 1975 melanjutkan SMA Perguruan Sawerigading . Kemudian lanjutkan studi ke Universitas Sawerigading Makassar dan tamat 1983. Dia ambil jurusan Fakultas hukum .
Ferdinand Pernah Jadi Wartawan
Ferdinand pernah jadi wartawan sebelum aktif di praktek hukum . Hingga pernah juga menjadi asisten pribadi seorang tokoh polri pahlawan nasional, yaitu Komjen Pol. Dr. Moh. Jasin .
Sosok Ferdinand ini haus akan pendidikan , terbukti dia lanjutkan ke pasca sarjana pada Institut Filsafat Teologi Jeffray pada 1993 hingga 1995 . Dan lanjut terus ke Magister Hukum pada Universitas Krisnadwipayana.
Karena berkarier terus di dunia pendidikan , akhirnya diangkat dosen pada Universitas Islam Azzahra tahun 2010 – 2015 dan Universitas Mpu Tantular 2010 – 2021.
Ferdinand lebih dikenal disamping sebagai praktisi hukum juga sebagai pengamat Kepolisian. Bahkan ia sering menjadi narasumber dalam masalah kepolisian dan korupsi. Sikap kritis dan berani dalam menegakkan yang benar inlah akahirnya dia mendirikan LBH . ( red)