Jakarta , Intra62.com . Presiden Prabowo Subianto memangkas anggaran sebesar Rp306 triliun untuk membiayai kebijakan seperti Makan Bergizi Gratis (MBG). Ini diakui oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Menurut Sri Mulyani, Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025, yang ditandatangani Prabowo pada 22 Januari 2025, menyediakan dasar untuk pemangkasan anggaran.
Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang diadakan Jumat (24/1/2025) di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Sri Mulyani menyatakan, “Presiden (Prabowo) menyampaikan dalam instruksi untuk melakukan fokus anggaran agar makin efisien dan penggunaan anggaran akan ditujukan kepada langkah-langkah yang memang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat langsung, seperti Makan Bergizi Gratis.”
Sri Mulyani menyatakan bahwa target efisiensi akan diterapkan pada pos anggaran yang tidak memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, sesuai dengan instruksi Prabowo.
“Termasuk acara seremonial, pertemuan, seminar, pengadaan barang, dan perjalanan dinas,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan efisiensi yang diinginkannya. Pemangkasan anggaran akan diprioritaskan untuk mendukung program yang dinilai produktif yang membantu industrialisasi dan menciptakan lapangan kerja.
Jadi, jika pertanyaan tentang dampak pada pertumbuhan ekonomi, ya, itu akan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Seperti makan sehat gratis jika struktur rantai pasokan pemerintah atau lokasi masing-masing diperkuat.
Baca juga : Prabowo Tegaskan Potong Anggaran Perjalan Dinas , Titiek Soeharto Komen Begini ?
Menurutnya, tujuan dari penghematan anggaran ini adalah untuk meningkatkan belanja negara dalam negeri.
Fokusnya adalah untuk meningkatkan kualitas pengeluaran. Kita mengatakan ya, pengeluaran yang lebih baik, pengeluaran yang lebih baik. Menurutnya, jika APBN tetap menjadi instrumen penting, belanja kementerian, lembaga, dan daerah harus diperbaiki.
Selain itu, Sri Mulyani percaya bahwa biaya makan bergizi gratis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
(Anisa-red)