Jakarta, Intra62.com – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memiliki pandangan yang sama dengan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla atau JK terkait demokrasi di Indonesia.
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mengungkapkan bahwa Megawati sudah berjumpa dengan sedikitnya 16 guru besar yang meminta untuk memimpin gerakan perbaikan demokrasi. Pasalnya, di Tanah Air ini Demokrasi dinilai sudah rusak dibajak oleh nepotisme serta kekuasaan.
Mahfud mengatakan, hal itu seperti yang diungkapkan JK di Universitas Indonesia (UI) beberapa waktu lalu.
“Persis yang dikatakan Pak Jusuf Kalla, besok orang mau jadi calon, enggak usah pakai pemilu saja. Yang punya uang, yang punya hubungan dengan kekuasaan aja langsung,” kata Mahfud di DI Yogyakarta, Senin (11/3/24).
“Pak Jusuf Kalla pidato di UI gitu, Nah Bu Mega membaca seperti itu juga,” tambahnya.
Baca juga:
- Ganjar Pranowo mendorong Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk Gunakan Hak Angket
- Jusuf Kalla (JK): Megawati Soekarnoputri pemimpin negara paling demokrasi dalam sejarah
Lanjut, Mahfud juga mengungkapkan bahwa saat ini Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud sedang mematangkan rencana menggulirkan hak angket serta gugatan perselisihan pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK).
“Itu (angket) jangka pendek. Mungkin jangka menengahnya kan menuju Oktober itu mungkin masih akan terjadi dinamika,” pungkasnya. (***)