Jakarta , Intra62.com . Ketua OKK AWDI : Usut Transaksi Ganjil Pejabat Pajak ,” ujarnya .Ini disampaikan saat diskusi di Kantor AWDI DPP ,Selasa ( 28/2/2023 ) . Pernyataan Ketua OKK AWDI , Leonard B atau Bang Jack senada apa yang disampaikan oleh PPATK .
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan pihaknya telah mengirim dugaan transaksi ganjil pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Rafael Alun Trisambodo tak hanya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengatakan pihaknya juga telah memberikan laporan terkait dugaan transaksi Rafael kepada pihak Kejaksaan dan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Keuangan. Diketahui, Rafael merupakan orangtua Mario Dandy Satrio (20), pemuda yang menganiaya anak anggota GP Ansor, berinisial D (17). Nama Rafael mencuat karena diduga memiliki kekayaan dengan nilai mencapai Rp 56,1 miliar.
Baca Juga : AWDI dukung Investigasi harta kewajaran Pejabat
Iya ini kan sudah lama kami sampaikan ke KPK, Kejaksaan dan Itjen Kemenkeu,” kata Ivan kepada Kompas.com, Selasa (28/2/2023) malam. Ivan tak merinci secara spesifik soal laporan yang dimaksudkannya. Ia hanya menekankan pihaknya sudah sejak lama mengirimkan laporan ganjil itu. Sebelumnya, harta kekayaan tak wajar Rafael mencuat ke publik setelah aksi penganiayaan anaknya viral. Dalam sejumlah tangkapan layar dan video yang beredar, Mario kerap memamerkan gaya hidup glamor di media sosial di antaranya memamerkan kendaraan mewah mobil Rubicon dan Harley Davidson.
Merujuk data yang dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK per 31 Desember 2021 . Adapun harta yang paling banyak dimiliki Rafael berasal dari tanah dan bangunan yang di berbagai daerah, totalnya mencapai Rp 51 Miliar. Sedangkan untuk harta bergerak, Rafael tercatat memiliki dua kendaraan roda empat dari hasil sendiri senilai Rp 425 juta.
Dua kendaraan tersebut adalah mobil Toyota Camry 2008 dan mobil Toyota Kijang tahun 2018. Terbaru, Menteri Keuangan Sri Mulyani mencopot Rafael dari jabatannya. Rafael juga mengundurkan diri dari posisinya sebagai aparatur sipil negara (ASN). ( Red )