Jakarta , Intra62.com . Kebiasaan Orang Indonesia yang Tampak Baik, Tapi Menyebabkan Miskin , Apa itu ?.
Kita dididik untuk rajin menabung sejak kecil. Namun, kebiasaan yang secara umum dianggap baik justru dapat menyebabkan keburukan.
Konglomerat Tanah Air Lo Kheng Hong berpendapat bahwa menabung atau menyimpan uang di bank akan membuat investor secara bertahap menjadi miskin.
Sudah jelas bahwa perspektif ini sangat berbeda dengan pendapat yang dipegang oleh banyak orang di Indonesia.
Saat berbicara di acara Capital Market Summit & Expo (CMSE), Lo Kheng Hong menyatakan bahwa menyimpan uang di bank secara bertahap membuat kita miskin . Karena nilai uang kita semakin menurun.
Lo Kheng Hong juga percaya bahwa membeli obligasi atau surat utang bukan pilihannya dalam mengelola keuangan karena ia menganggap bunga dari hasil pembelian itu kecil.
Saya juga tidak membeli emas.”kata Lo Kheng.
Lo Kheng Hong hanya tertarik membeli saham karena dia terbukti kaya raya dan memiliki harta ratusan miliar. Dia pernah cuan besar dari saham PT United Tractors Tbk (UNTR), yang merupakan awalnya dia mendapatkan keuntungan besar dari investasi saham.
Baca juga : Joeliardi Sunendar: Jangan Beli Saham Jika Anda Tidak Bisa Memprediksi Turunnya Harga
Dia menjelaskan mengapa dia berinvestasi dalam saham, terutama di Indonesia, dan mengatakan, “Bursa saham Indonesia menawarkan imbal hasil tertinggi bagi investor jangka panjang di antara bursa saham utama di dunia.” Lo Kheng Hong menyatakan, “Sudah terbukti! Saya bersyukur saya ada di dalamnya.”
Lo Kheng Hong menyatakan bahwa hingga saat ini, hampir sembilan puluh sembilan persen orang Indonesia masih tidak percaya bahwa investasi saham adalah pilihan terbaik. Mereka lebih suka menempatkan uang mereka di bank atau membeli properti daripada membeli saham.
Sangat teliti, Lo Kheng Hong memilih saham untuk investasi dengan cermat. Dia menghabiskan banyak waktu untuk membaca laporan keuangan.
Beli Saham Ternyata ?
Lo Kheng Hong membeli saham PT United Tractors Tbk (UNTR) pada tahun 1998. Saat itu, laba bersih UNTR minus Rp 1 triliun. Tetapi pendapatan perusahaan sekitar Rp 2 triliun hingga Rp 4 triliun dengan laba operasional sekitar Rp 1 triliun. Lo menganggap ini sebagai penurunan laba bersih karena kurs.
Ini adalah awal dari kesuksesan Lo Kheng Hong sebagai investor saham, dan kisah ini diulangi pada saham lain.
(redx)