Dari unggahan akun Twitter resmi Kementerian Sosial Republik Indonesia @KemensosRI, berupa infografis yang berisi tulisan tentang pengumuman atas beredarnya hoaks pembagian BLT Ramadhan 2023.
Melalui unggahan tersebut Kemensos juga mengungkapkan tidak pernah membuat situs atau tautan terkait pendaftaran atau pencairan BLT Ramadhan.
Berikut imbauan akun Twitter resmi Kementerian Sosial Republik Indonesia @KemensosRI imbauan tersebut.
Beredar pesan berantai berisi tautan di Aplikasi pesan WhatsApp yang berisi berita penipuan (hoaks) pencairan dan/atau pendaftara BLT RAMADAN 2023.
Kementerian Sosial TIDAK PERNAH membuat situs ataupun tautan perihal pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial.
Untuk menghindari penyalahgunaan informasi maupun kewenangan yang mengatasnamakan Kementerian Sosial, kami imbau masyarakat agar tidak menyampaikan data diri melalui situs tersebut.”
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut. “Bulan ramadan ayo lawan hoaks yang masih terus bertebaran 🙅♀️
Pastikan informasi bersumber dari akun resmi @kemensosri dan website http://kemensos.go.id”.
Pemerintah akan membagikan bantuan sosial (bansos) saat Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2023.
Bantuan tersebut berupa beras, telur, dan ayam yang akan diberikan selama 3 bulan. Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2023.
Airlangga mengatakan, pembagian bansos dimaksudkan untuk mengantisipasi sekaligus mengendalikan inflasi jelang Ramadhan dan Idul Fitri. Lantas, siapa saja kelompok masyarakat yang berhak menerima bansos jelang Ramadhan dan Idul Fitri?
Penerima bansos pada Ramadhan dan Idul Fitri Airlangga menerangkan, pemerintah akan membagikan bansos kepada keluarga tidak mampu yang memperoleh Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT).
Bansos akan disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima dan program ini berlangsung selama tiga bulan. Penerima bansos berhak memperoleh bantuan berupa daging ayam ayam, beras, dan telur selama bulan Maret, April, hingga Mei tahun ini. (red)