Karawang , Intra62.com . Groundbreaking Megaproyek industri baterai kendaraan listrik . Pada Minggu, 29 Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto menghadiri Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium . Yaitu yang didirikan oleh Antam, Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) di Karawang.
Salah satu bagian dari Proyek Strategi Nasional (PSN), pembangunan ekosistem ini, yang merupakan megaproyek integrasi . Yaitu dari hulu ke hilir untuk baterai kendaraan listrik (EV), dikenal sebagai proyek “Dragon”.
Prabowo Subianto menyatakan bahwa pembangunan ekosistem ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk hilirisasi dan keinginan Indonesia untuk terus bekerja sama dengan mitra strategis.
“Ini bukti keseriusan para pimpinan kita, dan kerjasama kami dengan mitra kami, sahabat kami, dan kawan-kawan kami dari Tiongkok,” kata Prabowo dalam sambutannya.
Ia juga mengatakan bahwa ini akan menjadi titik awal bagi Indonesia untuk mencapai swasembada energi, dan Prabowo yakin bahwa tujuan itu akan tercapai dalam waktu enam tahun.
Kita dapat menghasilkan energi yang diinginkan seluruh dunia yang terbarukan dan ramah lingkungan dari sini. Saya telah berkali-kali diberitahu oleh para ahli bahwa negara kita dapat mencapai swasembada energi. Dan hitungan saya sangat cepat. Kita bisa swasembada energi dalam lima atau enam tahun, kata dia.
Menurut Bahlil Lahadalia, menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, proyek ini dapat menghemat impor bahan bakar minyak (BBM) negara hingga 300 ribu kiloliter per tahun. Selain itu, ia menegaskan bahwa keberlanjutan lingkungan sudah menjadi prioritas dalam pembangunan ini.
Dalam hal pasokan energi listrik untuk proyek hilirisasi nikel ini, keberlanjutan juga menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, 150 megawatt itu berasal dari PLTS, dan sekitar 30 megawatt lainnya berasal dari limbahnya. Jadi, kami benar-benar berusaha untuk mengarah ke ramah lingkungan, kata Bahlil.
Ini adalah proyek dengan enam subproyek: lima di Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, dan satu lagi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Groundbreaking
Pembangunan fasilitas terintegrasi, yang merupakan bagian dari proyek tersebut, termasuk smelter, pabrik katoda, pabrik sel baterai, dan fasilitas pelepasan asam bertekanan tinggi (HPAL). Untuk membangun ekosistem ini, 3.203 ha digunakan.
Prabowo mengatakan dalam sambutannya bahwa meskipun dia biasanya tidak ingin menghadiri acara peletakan batu pertama. Dia hari ini memilih untuk hadir karena dia menyadari nilai strategis proyek tersebut bagi masa depan negara.
Saat membuka pidatonya di hadapan menteri dan pimpinan konsorsium, Presiden Prabowo berkata, “Biasanya, saya tidak terlalu mau hadir di acara groundbreaking. Tapi kali ini saya hadir karena saya sadar betul bahwa acara ini bersejarah dan punya nilai strategis.”
Prabowo menyatakan bahwa proyek tersebut tidak hanya menunjukkan kemajuan teknologi. Tetapi juga merupakan bagian dari upaya besar Indonesia untuk mencapai kemandirian energi dan beralih ke industri yang lebih ramah lingkungan.
Di tengah pidatonya, Presiden sempat bercanda dan menyapa para hadirin secara pribadi dan memeriksa kehadiran beberapa pengusaha. Bos Arta Graha Tommy Winata (TW), yang hadir sebagai pemilik lahan tempat proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik . Dan Terintegrasi Konsorsium ANTAM–IBC–CBL dibangun, adalah salah satu dari mereka.
Dengan kehadiran Presiden dan stafnya di acara tersebut, dimulailah pembangunan ekosistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir untuk produksi baterai listrik di seluruh negeri. Ekosistem ini akan menghasilkan hingga 8.000 lapangan kerja, dengan investasi total sebesar 5,9 miliar dolar.
Baca juga : Pembubaran Satgas Saber Pungli Oleh Prabowo.
(Anisa-red)