• Sun. Sep 8th, 2024

Direktur Adaro Energy Melepas Sebagian Kepemilikan Saham

Byratna

Dec 21, 2022

Jakarta, Intra62.comDirektur Adaro Energy Julius Aslan melakukan divestasi saham Adaro Energy Indonesia sebanyak 3 juta lembar saham. Transaksi tersebut dilakukan sebanyak dua kali secara bertahap.

Transaksi pertama, Julius menjual 2 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 3.930. Kedua, Julius menjual 1 juga saham dengan harga pelaksanaan Rp 3.920. Dengan demikian, transaksi penjualan saham tersebut meraup dana sebesar Rp 11,78 miliar.

Baca Juga: Dugaan Skandal Investasi GoTo, Erick Thohir dan Kakaknya Dilaporkan ke KPK

Usai melakukan transaksi tersebut, Julius menggenggam 11.000.000 lembar saham ADRO. Sebelumnya, Julius menahan 14.000.000 lembar saham.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 20 Desember 2022, saham ADRO merosot 1,26 persen ke posisi Rp 3.920 per saham. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 3.990 dan terendah Rp 3.910 per saham. Kapitalisasi pasar tercatat Rp 125,38 triliun.

Perdagangan Senin, 19 Desember 2022, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) kembali masuk 10 emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saham ADRO naik 2,06 persen menjadi Rp 3.970 per saham pada 19 Desember 2022. Kapitalisasi pasar saham ADRO tercatat Rp 127 triliun dan berada di posisi 10 emiten kapitalisasi pasar terbesar di BEI.

Sementara itu, saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) berada di posisi tiga dari 10 emiten kapitalisasi pasar terbesar di BEI. Kapitalisasi pasar BYAN tercatat Rp 472 triliun.

Hal itu seiring saham BYAN menguat 1,43 persen ke posisi Rp 14.150 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.349 kali dan volume perdagangan 11.090 saham. Nilai transaksi Rp 15,6 miliar.

Direktur Adaro Energy Kapitalisasi Pasar Terbesar di BEI

Adapun saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih tercatat di posisi pertama untuk emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI.

Kapitalisasi pasar saham BCA mencapai Rp 1,056 triliun. Disusul kapitalisasi pasar saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI. Kapitalisasi pasar saham BRI mencapai Rp 746 triliun.

Kemudian kapitalisasi pasar BYAN tercatat Rp 472 triliun. Selanjutnya kapitalisasi pasar saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tercatat Rp 462 triliun.

Lalu kapitalisasi pasar saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tercatat Rp 369 triliun. Kapitalisasi pasar saham Telkom berada di posisi lima.

Disusul PT Astra International Tbk (ASII). Kapitalisasi pasar saham ASII tercatat Rp 231 triliun. Selanjutnya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Kapitalisasi pasar saham TPIA mencapai Rp 210 triliun. Lalu kapitalisasi pasar saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tercatat Rp 180 triliun. Kapitalisasi pasar saham UNVR berada di posisi delapan dari 10 emiten berkapitalisasi pasar terbesar di BEI.

Selanjutnya saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Kapitalisasi pasar saham BNI mencapai Rp 174 triliun. Kemudian kapitalisasi pasar saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) tercatat Rp 127 triliun, dan berada di posisi 10.

Direktur Adaro Energy Kinerja Kuartal III

Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan kinerja keuangan perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022.

Pada periode tersebut, korporasi mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 1,9 miliar atau sekitar Rp 29,78 triliun (kurs Rp 15.646 per USD). Laba itu naik 352,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 420,9 juta.

Adaro mencatat peningkatan pengupasan lapisan penutup stabil yakni 173,5 Mbcm pada September 2022 dari 173,0 Mbcm pada September 2021, dan nisbah kupas turun 12 persen menjadi 3,82x dari 4,36x.

EBITDA

EBITDA operasional Adaro Energy tumbuh 231 persen yoy menjadi USD 3,79 miliar dari USD 1,15 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian EBITDA operasional yang tinggi mencerminkan fluktuasi cuaca, permintaan batu bara dari pemulihan aktivitas global pasca pandemi, dan dinamika geopolitik yang mempengaruhi harga.

Hingga September 2022, total aset perseroan naik 41 persen menjadi USD 10,03 miliar dari USD 7,12 miliar pada tahun sebelumnya karena kenaikan 122 persen pada kas menjadi USD 3,35 triliun. Aset lancar naik 96 persen menjadi USD 4,55 miliar dari USD 2,33 miliar pada September 2021.

Sementara aset tidak lancar naik 14 persen menjadi USD 5,48 miliar dari USD 4,79 miliar pada September 2021. Kontribusi terbesar terhadap peningkatan aset non lancar diperoleh dari investasi pada perusahaan patungan dan aset keuangan yang tersedia untuk dijual.

Total kewajiban hingga September 2022 naik 34 persen menjadi USD 3.743 dari USD 2,79 miliar karena kenaikan signifikan pada utang pajak akibat tingginya harga batu bara. Pada periode ini, utang pajak naik 296 persen menjadi USD 1,11 miliar dari USD 280 juta pada September 2021.

(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

slot777

slot

https://mtsnupakis.sch.id/wp-content/zeusslot/

https://insankamilsidoarjo.sch.id/wp-content/slot-zeus/

https://smpbhayangkari1sby.sch.id/wp-content/slot-zeus/

https://mtsnupakis.sch.id/wp-content/bonus-new-member/

https://lookahindonesia.com/wp-content/bonus-new-member/

https://sd-mujahidin.sch.id/wp-content/depo25-bonus25/

https://ponpesalkhairattanjungselor.sch.id/wp-content/mahjong-slot/

https://mtsnupakis.sch.id/wp-content/slot777/

https://sdlabum.sch.id/wp-content/slot777/

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/bonus-new-member/

https://sdlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/

https://paudlabumblitar.sch.id/wp-content/spaceman/