Jakarta , Intra62.com . Bukti transfer 15 lembar diduga pengemplang uang arisan disampaikan oleh BHS . Menanggapi tantangan Erick Sastrodikoro untuk menunjukkan bukti dan tantangan Tjandra Sridjaja kepada Ir. H. Bambang Haryo Soekartono (BHS) tentang dugaan Penggelapan Rp.11 milyar .
Dengan tegas BHS menunjukkan 15 lembar bukti transfer antara bulan September 2019 sampai dengan bulan Agustus 2021 yang jelas ditanda-tangani oleh Tjandra Sridjaja; bukti tersebut dulunya diberikan oleh karyawan Tjandra Sridjaja sendiri.
Dan pada saat kejadian Tjandra Sridjaja menjabat sebagai ketua umum Perkumpulan sesuai dengan profil Perkumpulan yang dikeluarkan oleh Ditjen AHU tgl. 28 Januari 2022. Dan BHS juga menunjukkan bukti rekening atas nama Perk. PMK Kyokushinkai di Bank BCA nomor: 0883551777 yang merupakan rekening penampungan Arisan Perguruan tersebut . Dan menerangkan bahwa setelah dikuras oleh mereka, dan hanya tersisa Rp.16.170.099,80 per tanggal 31-03-2022, koreksi BHS.
Hal ini merupakan bukti bahwa keterangan Erick Sastrodikoro dan Tjandra Sridjaja adalah kebohongan publik.
Ada bukti-bukti lain yang akan diduga dapat menjerat orang-orang di sekitar Bambang Irwanto dan Ericksastrodikoro dengan tindak pidana Penggelapan . Seperti yang dimaksud dalam pasal 372 KUHP. Diantaranya adalah istri dan ipar Yunus Hariyanto dan lain-lainnya. Tambah Usman.
Baca juga : Press Realease dari Usman soal Raibnya uang ARISAN 11 Milyar
Menanggapi kesediaan Tjandra Sridjaja membayar Rp. 7 milyar lebih, Usman berkomentar bahwa kemauan Tjandra Sridjaja membayar kembali uang arisan Perguruan adalah merupakan pengakuan tidak langsung atas dugaan tindak pidana penggelapan yang telah dilakukannya.
“Seperti maling yang diduga mencuri 11 ekor ayam, tetapi hanya mengakuinya 7 ayam yang dicurinya karena merasa bahwa yang 3 ekor ayam adalah miliknya maka yang dikembalikan hanya 7 ekor ayam”, ini dapat diduga tindak pidana berlanjut tambahnya.
Kita akan buktikan bahwa yang 3 ayam tadi adalah tindak pidana Pencucian Uang tegas Usman ( bersambung ). ( Red / Tim redaksi )