Jakarta,Intra62.com .Banyak Cuti Bersama ,Industri Bisnis Mulai Teriak . Dua peristiwa liburan panjang terjadi pada bulan Mei ini saja.
Danang Giriwardhana, Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), mengatakan bahwa lebih banyak sektor yang akan terganggu daripada yang akan menguntungkan.
Pemerintah harus melihat dampak libur nasional secara keseluruhan, bukan hanya ke sektor pariwisata. Sebaliknya, mereka harus melihatnya secara keseluruhan.
Karena ada industri lain yang terpengaruh secara keseluruhan. Menurut Danang dalam Power Lunch pada Rabu (22/5/2024), ini berbahaya pada produktivitas kita.
Produksi dapat menurun ketika produktivitas menurun, yang berdampak pada daya saing Indonesia di tingkat global, terutama dalam industri manufaktur.
Baca juga : Daftar Tanggal Merah Februari 2024, Libur Nasional dan Cuti Bersama
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengatakan, memang ada pabrik yang harus terus menerus beroperasi. Dia mencontohkan, pabrik benang filamen sintetis. Jika mesin pabrik berhenti beroperasi, ujarnya, bahan baku bisa membeku.
Sementara, ada juga pabrik yang terpaksa harus memacu kinerja di pabrik untuk mengejar target produksi sebelum masuk libur. Karena harus memenuhi target tenggat waktu pengiriman barang yang sudah sangat mepet.
Pemerintah harus tegas tentang cuti bersama. Menurutnya, ini membingungkan dan dapat menyebabkan konflik kepentingan antara karyawan dan pengusaha.
Dia menyatakan bahwa banyaknya cuti bersama disebabkan oleh kebiasaan menggunakan istilah “hari kejepit” sebagai hari libur.
“Banyak yang tidak masuk kerja karena tanggung,” katanya.
Ristadi menjelaskan bahwa cuti bersama pada awalnya merupakan cuti tambahan yang dimaksudkan untuk memberikan lebih banyak waktu libur daripada yang seharusnya diberikan selama hari raya keagamaan.
Terutama bagi mereka yang mudik. Dalam konteks ini, tentu saja, jika tidak ada cuti bersama, khususnya pekerja akan mengalami penurunan pemulihan fisik dan mental saat masuk kerja karena kelelahan yang disebabkan oleh kerja terburu-buru.
Karena itu, katanya, jika adil, semua harus menerima cuti bersama, dan jika ditiadakan, tidak ada perbedaan. ( red ).