Jakarta, Intra62.com – Edward Omar Sharif Hiariej selaku Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) membantah rumor anak Menkumham Yamitema Laoly, Yasonna Laoly, monopoli bisnis di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Ia mengatakan lapas bermitra dengan banyak yayasan. Dan ia juga membantah tuduhan Yamitema terlibat dalam kasus peredaran narkoba di dalam lapas.
“Saya mau mengatakan bahwa Ditjen Pas itu terbuka, bukan hanya kepada satu yayasan, tetapi banyak yayasan yang bekerja sama. Dan tentunya ketika akan bekerja sama itu semua ada prosedur-prosedur yang harus dilalui,” kata Eddy saat ditemui di kantor Kemenkumham, Selasa, 2 Mei 2023.
Baca juga: Aktor Tampan Diamankan Polres Metro Jakarta Barat, Terlibat Kasus Narkoba
Ia mengatakan, yang memiliki bisnis katering dan koperasi di laps tak hanya yayasan Jeera Foundation milik Yamitema, tetapi ada juga yayasan Al Barokah, Maharani dan banyak yayasan lain.
Yang dilakukan yayasan tersebut adalah bermitra dan bekerja sama. Serta melakukan pembinaan dengab cara seni musik, lukis, kerajinan, dan masih banyak lagi.
Menurut Eddy Hiariej, Kemitraan tersebut dibuat guna membantu warga binaan agar mereka bisa diberdayakan dan ketika kembali ke masyarakat.
Isu monopoli bisnis di lapas tersebut mulai mencuat ketika video wawancara Uya Kuya bersama aktor Tio Pakusadewo menyabar di media sosial.
Video pendek berdurasi satu menit tersebut menampilkan Tio Pakusadewo yang tengah bercerita ketika mendekam dalam penjara karena kasus narkoba yang perna ia lalui.
Dalam Video, Tio mengungkap bahwa adanya praktik ilegal dalam penjara. Tak hanya itu ia juga mengatakan adanya pabrik narkoba di dalam lapas. Kepala Lapas sampai sipir ikut terlibat.
Aktor senior Tio Pakusadewo secara blak-blakan menceritakan seperti apa isi penjara yang sebenarnya.
"Ga ada kelapa lapas yang bener, Sipir2 penjara taek semua" !! pic.twitter.com/pDoxmn7P13
— Miss Tweet | (@Heraloebss) May 1, 2023
Dikutip dari akun Twitter @Heraloebss, “Even pabriknya ada di dalam,” kata Tio, Selasa, 2 Mei 2023.
“Pabrik narkoba?” tanya Uya.
Tio membenarkan, peredaran narkoba tersebut sudah seperti kartel. Bahkan ia menyebutkan bahwa adanya keterlibatan anak menteri dalam praktik tersebut. Namun ia enggan memberi tahu nama menteri yang dimaksud. (red)