Jakarta , Intra62.com . 800 Toko Ditutup Karena Kerugian Perusahaan Raksasa Ritel . Joann Inc., pengecer kerajinan, berencana untuk menutup semua tokonya. Perusahaan ritel berusia 82 tahun ini bangkrut karena tidak menemukan pembeli yang akan mempertahankan sebagian dari 800 tokonya.
Perusahaan yang berbasis di Ohio, AS, itu berencana untuk menjual semua asetnya, menurut Reuters pada Selasa (25/2/2025). Para pemberi pinjamannya dan GA Group akan menjadi bagian dari pembeli.
Pada hari Rabu di pengadilan 800 Toko Ditutup Karena Kerugian Perusahaan Raksasa Ritel Wilmington, Delaware, perusahaan yang akan meminta persetujuan penjualan menyatakan, “Joann berharap untuk mendapatkan pembeli yang akan menjaga bisnisnya hidup, tetapi penawar tertinggi berencana untuk mulai menghentikan penjualan di semua tokonya.”
Perusahaan yang didirikan pada tahun 1943 itu menyatakan, “Kami telah melakukan segala upaya untuk tetap menjalankan bisnis.”
Saat menutup tokonya selama beberapa minggu ke depan, Joann mengatakan dia masih berusaha untuk mengurangi tingkat ketidaknyamanan bagi pekerja, konsumen, dan vendor.
Joann mengajukan kebangkrutan dua kali dalam waktu kurang dari setahun pada Januari, terutama karena masalah dengan rantai pasokan. Namun, dia berhasil menjaga semua tokonya buka selama restrukturisasi kebangkrutan tahun 2024 untuk menghilangkan utang sebesar US$505 juta.
Pada Januari, Joann memiliki 19.000 karyawan dan 800 toko dengan inventaris senilai US$538,3 juta di 49 negara bagian. Perusahaan tersebut memiliki utang sebesar US$615,7 juta (sekitar Rp 10 triliun), berutang lebih dari US$133 juta kepada pemasok, dan menyewa toko-tokonya setiap bulan sebesar US$26 juta.
Baca juga : Harga Emas Mencapai Rekor Bersejarah, Pemiliknya Gembira Ria